Laporan dari Pentagon itu datang di tengah kekhawatiran Barat akan invasi Rusia ke Ukraina.
Kesepakatan paket rudal anti-tank Javelin itu mencakup 341 varian senjata FGM-148F dan 30 unit peluncuran komando, serta suku cadang dan dukungan teknis, menurut Pentagon, seperti dikutip dari
Reuters, Rabu (22/12).
Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) mengatakan telah memberi tahu Kongres tentang kesepakatan tersebut.
Menurutnya, penjualan itu akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dan membantu meningkatkan keamanan sekutu NATO.
"Ini merupakan kekuatan penting untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di Eropa," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Penjualan senjata Washington ke bekas negara Baltik Soviet, yang merupakan anggota Uni Eropa dan NATO, terjadi saat Rusia meningkatkan peringatannya tentang "respons militer" terhadap ancaman keamanan yang dirasakan dari Barat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: