Presiden Recep Tayyip Erdogan berbicara di depan anggota partainya, mengatakan dengan tegas hal tersebut dan menolak kemungkinan mengadakan pemilihan lebih awal di tengah rekor penurunan nilai tukar lira.
“Saya menyatakan bahwa pemilihan akan diadakan pada Juni 2023. Tidak akan ada pemilihan awal. Saya tidak akan membicarakan ini lagi," katanya dalam pertemuan faksi parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa, Rabu (22/12), seperti dikutip dari
TASS.
Menurut Erdogan, otoritas republik tahu apa yang mereka lakukan. Pemerintah akan berjuang di tengah nilai lira yang merosot dan melambungnya harga-harga, dan ia tidak akan menekan pihak mana pun.
"Kami berjuang untuk ini. Kami berada di ambang terobosan dan kami akan mencapai hasil yang kami inginkan,†kata Erdogan.
Erdogan mengalami tekanan dari dalam negeri terkait dengan kebijakannya yang dianggap tidak membantu memulihkan kondisi ekonomi Turki yang terancam.
Nilai lira Turki merosot tajam sejak November lalu, turun hampir sepertiga dibandingkan awal tahun. Diyakini bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh kebijakan Bank Sentral yang terus menurunkan suku bunga pinjaman, di bawah tekanan dari pihak berwenang.
Pekan lalu regulator menurunkan salah satu suku bunga utama pada lelang repo mingguan dari 15 persen menjadi 14 persen.
Pihak berwenang mengumumkan langkah-langkah baru untuk memulihkan stabilitas keuangan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: