Lewat sebuah surat belasungkawa yang dikirimkan kepada putri Tutu, Pendeta Mpho Tutu, Dalai Lama memuji uskup agung karena atas perannya sebagai tokoh kemanusiaan sejati dan seorang advokat yang berkomitmen untuk hak asasi manusia.
“Dengan meninggalnya dia, kita telah kehilangan seorang pria hebat, yang menjalani kehidupan yang benar-benar bermakna,†tulis Dalai Lama dari rumahnya di Dharamsala di India utara, seperti dikutip dari
NDTV, Senin (27/12).
"Dia mengabdikan diri untuk melayani orang lain, terutama mereka yang paling tidak beruntung. Saya yakin penghargaan terbaik yang bisa kita berikan untuknya dan menjaga semangatnya tetap hidup adalah melakukan apa yang dia lakukan dan terus-menerus melihat bagaimana kita juga bisa membantu satu sama lain," ujarnya.
Dalai Lama dan Tutu telah lama menjalin persahabatan yang erat. Keduanya pernah bertemu dalam banyak kesempatan, terutama pada tahun 2015 ketika Tutu menghabiskan seminggu di Dharamsala ketika mereka bergulat dengan masalah bagaimana meningkatkan kedamaian dan kesejahteraan di dunia.
Diskusi tersebut menghasilkan sebuah buku, Book of Joy, yang diterbitkan pada tahun berikutnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: