Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bongkar Rahasia, China Ungkap Belasan Pejabat AS Ajukan Visa untuk Hadiri Olimpiade Beijing 2022

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 28 Desember 2021, 11:04 WIB
Bongkar Rahasia, China Ungkap Belasan Pejabat AS Ajukan Visa untuk Hadiri Olimpiade Beijing 2022
Ilustrasi/Net
rmol news logo Amerika Serikat sudah secara resmi menyatakan boikot diplomatik atas  penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, yang berarti bahwa Washington tidak akan mengirimkan delegasi resmi pemerintah ke China.

Namun demikian, Kementerian luar Negeri China pada Senin (27/12) mengaku sudah menerima sejumlah aplikasi visa dari pejabat AS yang akan menghadiri perhelatan ajang olahraga empat tahunan yang akan digelar pada 4 Februari 2022.

“Kami telah menerima aplikasi dari pihak Amerika untuk visa pejabat AS,"  kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (28/12).

“Menanggapi aplikasi mengenai delegasi pemerintah Amerika Serikat ini, kami akan bertindak sesuai dengan aturan internasional (dan atas dasar) timbal balik,” ujarnya.

Mengingatkan Washington akan tindakan sebelumnya dalam mengumumkan boikot, Zhao menambahkan: “Kami sekali lagi bersikeras bahwa Amerika Serikat bertindak sesuai dengan semangat Olimpiade dan berhenti mempolitisasi, berhenti membuat pernyataan untuk merusak Olimpiade Musim Dingin di Beijing.”

Global Times  dalam laporannya mengatakan bahwa pemerintah AS telah mengajukan aplikasi visa untuk 18  pejabat,  guna memberikan dukungan keamanan bagi Olimpiade Musim Dingin. Dikatakan juga bahwa masih ada 40 pejabat yang akan segera menyerahkan formulir pengajuan.

Menurut South China Morning Post , 15 dari 18 pejabat menengah ke bawah yang akan terbang ke China bekerja untuk Departemen Luar Negeri, dan satu lagi dipekerjakan oleh Pentagon.

Li Haidong, seorang profesor untuk Institut Hubungan Internasional di Universitas Hubungan Luar Negeri China, mencemooh Washington atas laporan tersebut.

“Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memimpin dalam membodohi pengikut garis keras AS dengan tidak mengirim pejabat pemerintah ke Beijing,  tetapi sekarang telah berubah tentu saja dengan ‘menampar wajah sendiri’  yang akan membuat sekutu asing Amerika lengah,” ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA