Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saham Asia Naik Beragam, Investor Yakini Varian Omicron Tidak Berdampak terhadap Perekonomian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 29 Desember 2021, 07:30 WIB
Saham Asia Naik Beragam, Investor Yakini Varian Omicron Tidak Berdampak terhadap Perekonomian
Ilustrasi/Net
rmol news logo Penyebaran varian Omicron ternyata tidak menghalangi pasar saham untuk terus bergerak. Pada Selasa (28/12) saham Asia naik di tengah kekhawatiran akan dampak dari varian baru Covid-19 tersebut.

Saham Benchmark Nikkei 225 Jepang melonjak 1,4 persen, sementara Kospi Korea Selatan naik 0,5 persen sedangkan Shanghai Composite naik sebesar 0,4 persen. Perdagangan ditutup di Australia untuk Boxing Day.

Ketika Eropa mengalami lonjakan kasus varian Omicron, tidak begitu dengan sebagian besar Asia. Namun begitu, para ahli memperingatkan bahwa Asis kemungkinan juga akan mengalami hal yang sama, seperti dilaporkan Business Standar.

Di Jepang, yang sejauh ini belum memiliki gelombang kasus baru, terlihat dipadati oleh konsumen akhir tahun. Beberapa acara terselenggara meskipun dengan protokol kesehatan.

Pergerakan saham di Asia terlihat bervariasi, namun sebagian besar mengalami kenaikan. Hal yang sama yang terlihat di pasar Eropa dan AS.

Di Wall Street, S&P 500 dibuka lebih tinggi setelah dua hari rekor berturut-turut sementara Dow naik 0,6 persen dan Nasdaq yang sarat teknologi naik 0,1 persen.

Indeks DAX Frankfurt naik 0,7 persen pada perdagangan sore sementara Paris CAC 40 naik 0,5 persen setelah mencapai rekor baru pada hari sebelumnya. London ditutup untuk liburan.

Kasus Covid-19 telah melonjak di seluruh dunia, mendorong pemerintah untuk memberlakukan langkah-langkah baru untuk membatasi penularan. Industri perjalanan pun menghadapi ribuan pembatalan penerbangan.

Meskipun banyak disebutkan bahwa varian Omicron tidak lebih berbahaya, para ahli tetap menyarankan agar semua orang berhati-hati. Optimisme yang berkembang terkait klaim bahwa Omicron tidak membahayakan, bisa memperburuk situasi, padahal kenyataannya varian itu menyebar begitu cepat sehingga masih bisa mengganggu sistem kesehatan.

Saat ini, para investor banyak yang meyakini bahwa varian baru tidak berdampak terhadap perekonomian, merujuk pada masa karantina yang saat ini diberlakukan menjadi lebih singkat.

"Kekhawatiran mengenai varian Omicron tampaknya memudar, karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)  memotong waktu yang disarankan untuk isolasi menjadi dua," kata para ahli.

"Pengumuman CDC tersebut bisa menjadi perhatian pada industri penerbangan. Saat ini maskapai banyak melakukan pembatalan akibat kekurangan staf yang disebabkan oleh rekomendasi karantina," tulis mereka. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA