Bangladesh pada Selasa (28/12) mengumumkan program booster untuk pekerja garda depan setelah melaporkan dua kasus Omicron.
Kementerian Kesehatan menyebut, dua kasus Omicron pertama di Bangladesh terjadi pada pemain kriket yang pulang dari Zimbabwe pada bulan ini.
Tetapi dikutip
Reuters, sejauh ini belum ada penularan komunitas Omicron di Bangladesh.
Kementerian mengatakan, suntikan booster diberikan kepada pekerja garis depan dan lansia di atas 60 tahun yang telah menerima dosis kedua vaksin Covid-19 setidaknya enam bulan lalu.
Kampanye booster dimulai di ibukota, Dhaka, sementara pemerintah daerah mengupayakan suntikan dosis pertama dan kedua sesegera mungkin.
Data menunjukkan, Bangladesh telah memberikan sekitar 132 juta dosis vaksin Covid-19 secara total, dengan 27 persen dari populasi negara tersebut telah memiliki dua suntikan.
Secara keseluruhan, Bangladesh sudah mencatat 1,5 juta kasus Covid-19 dan 28.062 kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: