Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Diplomat Rusia: Tidak Ada Alternatif Lain, Konflik Ukraina Hanya Bisa Diselesaikan dengan Perjanjian Minsk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 03 Januari 2022, 08:44 WIB
Diplomat Rusia: Tidak Ada Alternatif Lain, Konflik Ukraina Hanya Bisa Diselesaikan dengan Perjanjian Minsk
Ilustrasi/Net
rmol news logo Konflik Ukraina hanya bisa diselesaikan berdasarkan perjanjian Minsk. Jika hal itu bisa diwujudkan, maka Moskow siap bekerja sama dengan Washington dalam format apa pun untuk menyudahi konflik tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko menegaskan bahwa jelas tidak ada alternatif lain dalam situasi ini.

"Pertama-tama kami perlu menyampaikan hal ini kepada mitra AS kami, bahwa pihak kami siap bekerja sama dalam format apa pun berdasarkan prinsip bahwa tidak ada alternatif selain Perjanjian Minsk, yang didukung oleh Washington, dan pemahaman bahwa tidak mungkin menyelesaikan konflik tanpa memberikan status khusus kepada Donbass," katanya dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Sputnik.

Pernyataan itu juga sekaligus menjawab pertanyaan tentang kemungkinan melanjutkan konsultasi antara Rusia-AS terkait Ukraina, seperti yang pernah dilakukan mantan Ajudan Presiden Rusia Vladislav Surkov dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland beberapa waktu lalu.

Rusia sebelumnya telah mengusulkan pertemuan kelompok Normandy Four ke AS, yang juga akan melibatkan perwakilan Donetsk dan Lugansk. Sayangnya, usulan itu tidak ditanggapi oleh pihak AS.

Rudenko mengatakanm pihak AS menekankan perlunya memberikan status khusus kepada Donbass dalam kontak dengan Moskow.

“Presiden AS Joe Biden mengatakan pada pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa tidak ada alternatif untuk Perjanjian Minsk. Menurut mereka, konflik di Ukraina timur tidak dapat diselesaikan tanpa memberikan status khusus kepada Donbass," katanya, mengomentari posisi kedua negara dalam konflik domestik Ukraina, dan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland juga mengkonfirmasi hal itu selama kunjungannya ke Moskow pada Oktober lalu.

Sikap AS itu bisa menunda prospek pemulihan perdamaian dan keamanan di Donbass sehingga konflik akan terus berlarut-larut, menurutnya.

"Kami berharap Amerika Serikat akan memberikan tekanan tegas pada Kiev, membuatnya mematuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Minsk," tutup Rudenko. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA