Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dewan Muslim Rusia Bantah Ikut Serukan Boikot Olimpiade Beijing, Minta Media Setop Sebarkan Informasi Palsu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 04 Januari 2022, 07:36 WIB
Dewan Muslim Rusia Bantah Ikut Serukan Boikot Olimpiade Beijing, Minta Media Setop Sebarkan Informasi Palsu
Ilustrasi/Net
rmol news logo Para pemimpin Islam Rusia buka suara terkait isu yang mengatakan bahwa mereka menyerukan boikot atas penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2022.

Dalam pernyatannya mereka membantah anggapan yang mengatakan bahwa pihaknya telah melarang atlet Muslim berkompetisi di ajang tersebut sebagai protes atas perlakuan China kepada penduduk Uighur.

Bantahan itu datang sebagai tanggapan atas berbedanya sebuah dokumen yang dibagikan pada akhir Desember lalu oleh akun Twitter 'Dewan Imam Global' yang konon berasal dari para pemimpin senior Islam. Isinya melarang atlet Muslim untuk tampil di Olimpiade mendatang di Beijing.

“Acara ini secara langsung melayani kepentingan rezim tirani dan menindas yang secara langsung bertanggung jawab atas genosida dan pembersihan etnis Uighur,” bunyi pernyataan itu, seperti dikutip dari RT, Senin (3/1).

Dalam sebuah bagian dengan judul 'Cc: Yang Mulia', dokumen tersebut membagikan nama-nama imam senior dari seluruh dunia, termasuk Mufti Agung Rusia Ravil Gainutdin.  

Namun, Administrasi Spiritual Muslim Federasi Rusia mengatakan di situsnya bahwa pesan itu sepenuhnya palsu dan tidak sesuai dengan kenyataan.

“Administrasi Spiritual Muslim Federasi Rusia dan Dewan Mufti Rusia secara resmi menyatakan bahwa ketua, Mufti Sheikh Ravil Gainutdin, tidak menandatangani dokumen palsu ini," bunyi penggalan pernyataan itu.

“Administrasi Spiritual Muslim Federasi Rusia dan Dewan Mufti Rusia menganggap situasi ini sebagai provokasi dan meminta media untuk tidak menyebarkan informasi palsu!," lanjutnya.

Akun Twitter 'Dewan Imam Global' memiliki kurang dari 700 pengikut tetapi pesan itu dibagikan oleh akun 'Kongres Uighur Dunia' yang jauh lebih besar .

AS termasuk di antara negara-negara yang telah mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing, mengutip rekam jejak hak asasi manusia China dan tuduhan adanya pelecehan terhadap jutaan penduduk Uighur, yang sebagian besar berbasis di wilayah barat laut Xinjiang.

Di tempat lain, negara-negara seperti Rusia telah mencela boikot itu sebagai sikap politik yang tidak berguna dan mengatakan orang-orang seperti AS, Kanada, dan Inggris merendahkan olahraga dengan menggunakannya untuk memecah belah daripada menyatukan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA