Pendemo yang marah dengan keputusan pemerintah yang menaikkan batas harga energi, menunjukkan kemarahannya dengan menggulingkan, menghancurkan, dan membakar kendaraan milik polisi.
RT melaporkan, Rabu (5/1), rekaman video di tempat kejadian menunjukkan situasi yang sangat kacau. Beberapa kendaraan tampaknya telah benar-benar hangus dilalap api.
Petugas terpaksa menggunakan granat flashbang dan persenjataan tidak mematikan untuk membubarkan demo.
Sementara itu, Presiden Kassym-Jomart Tokayev telah menyatakan keadaan darurat di Almaty, serta wilayah Mangystau. Foto dan video yang muncul secara online juga menunjukkan kendaraan lapis baja bergerak di jalanan.
Protesdi bekas republik Soviet itu telah terjadi selama tiga hari, dipicu oleh keputusan pemerintah untuk mencabut kontrol harga pada bahan bakar gas cair, sebuah langkah yang membuat harga gas naik kira-kira dua kali lipat dalam hitungan hari.
Dalam upaya untuk menenangkan pengunjuk rasa, Tokayev memperkenalkan kembali batas harga di wilayah penghasil minyak Mangystau, yang telah menjadi sarang kerusuhan.
Kazakhstan adalah kekuatan energi utama, di antara pengekspor minyak terbesar di dunia dan di 20 besar untuk gas.
Pemerintah negara itu telah mensubsidi bahan bakar gas cair selama bertahun-tahun, tetapi berpendapat bahwa kontrol harga perlu dicabut dan tidak melanjutkannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Demo berujung bentrokan sengit antara polisi dan pengunjuk rasa terjadi di Kota Almaty, Kazakstan, pada Selasa (4/1) waktu setempat. 
(1).jpg)
.jpeg)
(1).jpg)
(1)(1).jpg)
(1).jpeg)
(1).jpg)
