Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar
Le Parisien pada Selasa malam (4/1), Macron mengatakan pihaknya tidak akan memvaksinasi warganya dengan paksa. Kendati begitu, orang-orang harus menyadari bahwa mobilitas mereka terbatas jika enggan divaksinasi.
"Yang tidak divaksinasi, saya benar-benar ingin membuat mereka kesal. Jadi, kami akan terus melakukannya, sampai akhir. Itulah strateginya," ujar Macron.
Sejak tahun lalu, Prancis memberlakukan izin kesehatan untuk mencegah orang yang tidak memiliki tes PCR atau bukti vaksinasi untuk memasuki restoran, kafe, dan tempat umum lainnya.
Pemerintah juga ingin mengubahnya menjadi paspor vaksin, yang berarti hanya yang divaksinasi yang dapat memiliki izin kesehatan mulai 15 Januari.
"Saya tidak akan mengirim (yang tidak divaksinasi) ke penjara, saya tidak akan memvaksinasi dengan paksa," ucap Macron, seperti dikutip
Reuters.
Sementara itu, kebijakan pemerintahan Macron terkait pandemi Covid-19 memicu kritik dari oposisi, menjelang masa jabatannya yang akan habis empat bulan kemudian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: