Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Banyak Bisnis Melanggar Protokol Kesehatan, Thailand Bakal Tunda Pembukaan Kembali Tempat Hiburan Malam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 06 Januari 2022, 07:24 WIB
Banyak Bisnis Melanggar Protokol Kesehatan, Thailand Bakal Tunda Pembukaan Kembali Tempat Hiburan Malam
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul/Net
rmol news logo Rencana Thailand membuka kembali tempat hiburan malam mendapat sorotan dari Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul. Ia mendesak agar rencana tersebut ditunda setelah banyaknya bisnis yang gagal menerapkan langkah-langkah pengendalian penyakit yang tepat yang mengakibatkan wabah besar.

Anutin mengatakan jelas bahwa munculnya banyak klaster Covid terkait dengan pertemuan di bar dan restoran tempat minuman beralkohol disajikan.

Dia mengatakan kegagalan berulang pemerintah untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian penyakit sesuai yang diatur otoritas kesehatan masyarakat, mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan kembali rencana membuka bisnis terutama tempat hiburan malam.

Menteri juga mengecam kurangnya hati nurani yang sekali lagi menempatkan negara itu pada risiko gelombang baru infeksi Covid-19. Ia telah meminta komite penyakit menular setempat untuk mengambil tindakan hukum terhadap bisnis yang melanggar pedoman kesehatan masyarakat.

"Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) juga akan mempertimbangkan kembali apakah akan tepat untuk membuka kembali tempat-tempat seperti itu pada 15 Januari," katanya, seraya menambahkan keputusan akhir akan dibuat oleh Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA), seperti dikutip dari Bangkok Post, Kamis (6/1).

Menurut Departemen Ilmu Kedokteran Thailand, saat imi negara itu mencatat total kasus Omicron sebanyak 2.062 pada Selasa (4/1).

Opas Karnkawinpong, kepala DDC, mengatakan kasus telah melonjak di seluruh negeri. Chon Buri melaporkan jumlah infeksi baru tertinggi, dengan 499 kasus pada Selasa, diikuti oleh Bangkok (376) dan Ubon Ratchathani (328).

"Kami menduga melihat kasus Omicron meningkat dalam satu atau dua bulan ke depan," kata Opas, seraya mengimbau masyarakat untuk bekerja dari rumah selama seminggu dan rutin melakukan tes antigen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA