Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantu Kazakhstan, PM Armenia Siap Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 06 Januari 2022, 09:37 WIB
Bantu Kazakhstan, PM Armenia Siap Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan/Net
rmol news logo Armenia menyatakan keprihatinannya terhadap aksi protes besar-besaran yang memporakporandakan kota-kota besar di Kazakhstan. Pasukan penjaga perdamaian dari aliansi keamanan regional pimpinan Rusia akan dikirim ke Kazakhstan untuk membantu menstabilkan negara itu.

Perdana Menteri Armenia mengatakan pada Rabu (5/1) waktu setempat mengenai rencana pengiriman pasukan itu.

Ini adalah protes terbesar dalam sejarah Kazakhstan, negara kaya minyak di Asia Tengah yang justru terpuruk dengan kenaikan harga BBM berlipat-lipat yang ditetapkan pemerintah di hari pertama tahun 2022.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dalam postingannya di Facebook menjelaskan bahwa pengerahkan pasukan penjaga perdamaian dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) untuk jangka waktu terbatas telah diputuskan sebagai tanggapan dari permintaan Presiden Kazakh Qasym-Zhomart Toqaev.

CSTO adalah aliansi militer yang terdiri dari pasukan Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan.

Pashinian menambahkan bahwa keputusan itu dibuat "karena ancaman terhadap keamanan nasional dan kedaulatan Republik Kazakhstan, yang muncul sebagai akibat dari campur tangan eksternal."  Namun ia tidak mengatakan berapa banyak penjaga perdamaian yang akan dikirim atau kapan mereka akan tiba.

Kazakhstan telah didera konflik politik selama bertahun-tahun. Namun, protes oleh puluhan orang di kota barat Zhanaozen yang terjadi pada Minggu (2/1) justru menjadi pemicu demonstrasi nasional besar-besaran yang membawa negara itu pada kerusuhan besar yang mengerikan.

Gedung pemerintah dibakar dan fasilitas umum hancur. Rumah Presiden ikut menjadi korban pengrusakan. Beberapa aparat dilaporkan tewas akibat kekerasan yang menyebar ke beberapa kota.

Tokayev telah menyatakan situasi darurat pada Rabu (5/1) dan meminta bantuan CSTO untuk mengendalikan kerusuhan yang ia sebut sebagai “ancaman teroris.”

Kementerian Dalam Negeri mengklaim delapan polisi dan pasukan penjaga nasional tewas dan 317 orang terluka selama kerusuhan di seluruh negeri tetapi tidak memberikan rincian.

Tokayev mengatakan apa yang dia gambarkan sebagai teroris dan bandit terlatih asing sedang merebut gedung, infrastruktur, dan senjata di kota-kota Kazakh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA