Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kesal dengan Langkah Dodik, Joe Biden Perluas Sanksi untuk Serbia-Bosnia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 06 Januari 2022, 11:35 WIB
Kesal dengan Langkah Dodik, Joe Biden Perluas Sanksi untuk Serbia-Bosnia
Milorad Dodik/Net
rmol news logo Pemerintahan Joe Biden menjatuhkan sanksi baru untuk pemimpin Serbia Bosnia.

Lewat Departemen Keuangannya,  AS mengatakan telah memperluas sanksi terhadap Milorad Dodik, yang telah memimpin kampanye untuk memperkuat upaya pemisahan diri dari lembaga-lembaga tingkat negara bagian.

Departemen Keuangan membuat pengumuman di situs webnya pada Rabu (5/1) dengan mengatakan telah menambahkan stasiun televisi Alternativna Televizija, yang terkait dengan Dodik, ke dalam daftar sanksi baru. Bagaimana bentuk sanksi itu, belum ada detail leboh lanjut yang disampaikan departemen.

Bosnia terdiri dari entitas Serbia dan entitas Muslim-Kroasia, dan pemerintah pusat mengikat keduanya dalam keadaan rapuh.

Dodik baru-baru ini memimpin kampanye yang membuat anggota parlemen memberikan suara pada 10 Desember untuk memulai prosedur bagi entitas yang didominasi Serbia Bosnia-Herzegovina untuk menarik diri dari Angkatan Darat Bosnia, layanan keamanan, sistem pajak, dan peradilan.

Mereka juga memberikan suara pada deklarasi yang menyerukan penyusunan konstitusi baru untuk entitas, Republika Srpska, dan menyatakan bahwa "semua undang-undang yang diberlakukan" oleh perwakilan tinggi internasional untuk Bosnia adalah "tidak konstitusional."

Bosnia telah berada dalam krisis politik yang berkepanjangan atas langkah-langkah pemisahan diri oleh Republika Srpska, menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa kesepakatan damai yang mengakhiri perang 1992-95 yang mengancam stabilitas regional.

Perjanjian damai Dayton yang ditengahi AS menciptakan dua entitas yang sangat otonom yang berbagi beberapa lembaga bersama: Republika Srpska dan federasi Bosnia-Kroasia. Negara ini diatur dan diatur menurut garis etnis yang ditetapkan oleh kesepakatan, dengan pemerintah pusat yang lemah dan seringkali tidak berfungsi, seperti dilaporkan AP.

Departemen Keuangan AS pertama kali menjatuhkan sanksi terhadap Dodik pada 2017, dengan mengatakan bahwa dia secara aktif menghalangi upaya untuk mengimplementasikan perjanjian Dayton 1995.

Sanksi tersebut memungkinkan otoritas AS untuk memblokir akses Dodik ke salah satu properti atau asetnya yang berada di bawah yurisdiksi AS.

Dodik terpilih pada Oktober 2018 sebagai anggota Serbia dari multietnis Bosnia. Dia menggambarkan Bosnia sebagai "percobaan oleh komunitas internasional" dan "negara yang tidak mungkin dan dipaksakan." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA