Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden Filipina: Kalau Orang yang Tidak Divaksin Keluyuran, Tangkap!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 07 Januari 2022, 06:43 WIB
Presiden Filipina: Kalau Orang yang Tidak Divaksin Keluyuran, Tangkap<i>!</i>
Presiden Filipina Rodrigo Duterte /Net
rmol news logo Varian Omicron yang memancing melonjaknya kasus-kasus baru Covid-19 di Filipina membuat negara itu memberlakukan pembatasan ketat di Ibu Kota Manila dan beberapa wilayah lainnya.

Dalam aturan pembatasan tersebut pemerintah melarang orang-orang yang tidak divaksinasi meninggalkan rumah mereka.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam pernyataannya pada kamis (6/1) bahkan mengancam akan menangkap siapa pun yang melanggar aturan tersebut.

“Karena ini keadaan darurat nasional, adalah hak saya bahwa kita dapat menahan orang-orang yang belum mendapatkan suntikan,” kata Duterte dalam pesan yang direkam sebelumnya, seperti dikutip dari Bangkok Post.

“Saya sekarang memberi perintah kepada (kepala desa) untuk mencari orang-orang yang tidak divaksinasi dan hanya meminta mereka atau memerintahkan mereka, jika bisa, untuk tetap tinggal,” ujarnya.

“Dan kalau dia menolak dan keluar rumah dan berkeliaran di masyarakat atau mungkin di mana-mana, dia bisa ditahan. Jika dia menolak maka (pejabat) diberi wewenang untuk menangkap orang-orang bandel itu,” tambahnya.

Vaksinasi Covid-19 bersifat sukarela di negara berpenduduk lebih dari 100 juta orang itu, dan kurang dari setengah populasi sejauh ini telah menyelesaikan vaksinasi mereka.

Duterte mengaku bahwa dirinya terkejut dengan banyaknya orang Filipina yang belum divaksinasi.

“Jika Anda tidak divaksin, Anda membahayakan semua orang,” katanya.

Infeksi baru Filipina melonjak menjadi lebih dari 17.000 pada Kamis, meningkat lebih dari tiga kali lipat dari jumlah korban Selasa, menurut data departemen kesehatan. Penyakit ini telah menginfeksi 2,9 juta orang di negara itu, hampir 52.000 di antaranya telah meninggal.

Pemerintah melonggarkan penguncian pada Oktober tahun lalu, setelah infeksi Covid-19 yang didorong oleh varian Delta memuncak, untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul.

Infeksi baru sempat berkurang menjadi beberapa ratus setiap hari sebelum Natal, tetapi meningkat lagi ketika keluarga dan teman berkumpul untuk liburan. Pakar kesehatan mengatakan kasus baru didorong oleh varian Omicron yang sangat menular.

Di bawah pembatasan yang lebih ketat, yang berlaku hingga pertengahan Januari, penduduk yang tidak divaksinasi harus tinggal di rumah kecuali membeli kebutuhan pokok atau berolahraga. Restoran, taman, gereja, dan salon kecantikan akan beroperasi pada kapasitas yang lebih rendah, sementara kelas tatap muka dan olahraga kontak ditangguhkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA