Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sembilan Pesawat Militer Il-76 Mendarat di Lapangan Terbang Almaty, 2.500 Pasukan Dikerahkan untuk Amankan Kazakhstan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 08 Januari 2022, 06:01 WIB
Sembilan Pesawat Militer Il-76 Mendarat di Lapangan Terbang Almaty, 2.500 Pasukan Dikerahkan untuk Amankan Kazakhstan
Pesawat angkut militer Rusia Il-76/Net
rmol news logo Kerusuhan mematikan yang berlangsung selama beberapa hari terakhir, mendorong Presiden Kazakhstan meminta bantuan aliansi keamanan Rusia. Pada Jumat (7/1) bantuan yang diharapkan tiba. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, sembilan pesawat Il-76 milik Angkatan Udara Rusia mendarat di lapangan terbang Almaty.

Mereka juga didampingi oleh Pasukan Penjaga Perdamaian dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) serta pasukan temour lintas udara.

"Sembilan pesawat angkut militer Rusia Il-76 dengan prajurit dan peralatan mendarat di lapangan terbang Almaty di Republik Kazakhstan," kata kementerian, kepada wartawan di Moskow.

Kedatangan pasukan itu menandai pertama kalinya CSTO terlibat dalam operasi aktif.

Perwakilan resmi departemen militer Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, sehari sebelumnya mengatakan bahwa kontingen penjaga perdamaian CSTO Rusia yang dikirim ke Kazakhstan mencakup unit Brigade Pasukan Khusus ke-45 Pasukan Lintas Udara Rusia, Divisi Lintas Udara ke-98, dan Brigade Lintas Udara Terpisah ke-31.

Semua anggota memiliki pengalaman tempur yang sudah terbukti. Sekretaris Jenderal CSTO Stanislav Zas telah mmeberikan mandat tentang tugas yang ditetapkan untuk pasukan penjaga perdamaian kolektif CSTO, yang dikirim ke Kazakhstan.

CSTO atau Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, dibentuk pada paruh pertama tahun 1990-an setelah runtuhnya Uni Soviet. Anggitanya terdiri dari Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan.

Terlepas dari namanya, blok tersebut  berjuang untuk menentukan tujuannya dan tidak tebang pilih. Musim semi lalu, dua anggota CSTO, Kirgistan dan Tajikistan, terlibat dalam perselisihan perbatasan yang berantakan dan berdarah. CSTO maju mengamankan dan mendamaikan tanpa memandang siapa pun.

Beberapa waktu lalu, fokus blok itu ditujukan lebih intens pada peningkatan kesiapan di perbatasan Afghanistan yang berdekatan dengan Tajikistan. Rusia memiliki sekitar 7.000 tentara yang ditempatkan di negara itu.

Ketika kerusuhan semakin meningkat dan memakan banyak korban dan semua fasilitas umum hancur, Presiden Kassym-Jomart Tokayev merasa perlu untuk meminta dukungan CSTO agar menmberikan pengamanan di negaranya itu.  

Ia mengatakan kerusuhan itu dilakukan oleh "kelompok teroris internasional," meskipun hingga saat ini belum jelas  kelompok luar mana yang diduga mengobarkan masalah di Kazakhstan.

Krisis saat ini dimulai pada awal minggu ini dengan protes damai atas kenaikan harga bahan bakar mobil secara tiba-tiba.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan yang diterbangkan ke Kazakhstan terdiri dari pesawat angkut berat Il-76 dan lima An-124. Transportasi militer Rusia juga akan membawa pasukan dari Belarus, Tajikistan, Kirgistan, dan Armenia.

Misi di Kazakhstan akan dipimpin oleh Andrei Serdyukov, 59, komandan keseluruhan Pasukan Lintas Udara Rusia.

Pasukan Penjaga Perdamaian itu akan berada di Kazakhstan selama dibutuhkan. Itu bisa berarti pasukan berada di sana selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Pasukan Rusia telah dikerahkan di bandara di Almaty, tempat kerusuhan paling serius terjadi. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, ada sekitar 2.500 tentara CSTO yang dikerahkan di Kazakhstan, sementara laporan media menyebutkan jumlahnya mencapai 3.000 tentara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA