Upacara yang menandai musim panen itu semula mendapat pertentangan dari para ahli kesehatan India.
Dokter Avinandan Mondal adalah pihak yang meminta pengadilan untuk melarang festival tersebut. Namun, pada Jumat (7/1), Pengadilan India menolak gugatan untuk membatalkan salah satu festival besar Hindu itu, meskipun ada kekhawatiran bahwa pertemuan besar itu dapat menyebarkan infeksi virus corona.
Pada Jumat (7/1) kasus-kasus baru Covid-19 di India melewati 100.000. Pejabat setempat telah memberlakukan pembatasan untuk memperlambat penyebaran virus.
Pengadilan Tinggi Calcutta yang menolak permintaan pembatalan festival, justru menegaskan bahwa pemerintah daerah harus mendukung festival tersebut dan memaksimalkan protokol kesehatan selama acara berlangsung.
"Gangasagar Mela harus dilakukan secara ketat mengikuti pembatasan Covid-19," kata Pengadilan, seperti dikutip dari
Indian Today. Pengadilan juga telah memerintahkan pembentukan komite yang dapat merekomendasikan kepada negara bagian larangan masuk ke Pulau Sagar jika ada pelanggaran norma keselamatan kesehatan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: