Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Analis Beijing Sebut ada "Tiga Iblis" yang Sebabkan Kerusuhan di Kazakhstan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 10 Januari 2022, 06:51 WIB
Analis Beijing Sebut ada "Tiga Iblis" yang Sebabkan Kerusuhan di Kazakhstan
Aparat berjaga di Almaty, Kazakstan/Net
rmol news logo Sejumlah pengamat di Beijing ikut memantau perkembangan situasi terkini di Kazakhstan. Bagi para analis, apa yang terjadi di Kazakhstan tidak lepas dari campur tangan asing yang sengaja ingin merongrong negara itu.

Situasi di Kazakhstan memiliki karakteristik yang jelas dari revolusi warna, keterlibatan pasukan asing dan adanya 'Tiga Iblis' (terorisme, ekstremisme agama, dan separatisme).

China, kata analis, tidak akan membiarkan tetangga dekatnya kesusahan dan hanya duduk diam menjadi penonton, terlebih kedua negara memiliki kerja sama di bawah Belt and Road Initiative (BRI).

Ini sesuai dengan pernyataan Presiden China Xi Jinping dalam pesannya kepada Presiden Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev pada Jumat (7/1) waktu setempat.

"China dengan tegas menentang kekuatan apa pun yang merusak stabilitas Kazakhstan, mengancam keamanan negara, dan menyabot kehidupan damai rakyat Kazakh," kata Xi.

Dalam pernyataannya, Xi  juga menyatakan diri siap memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu Kazakhstan mengatasi kesulitan.

Zhu Yongbiao, seorang profesor dari Pusat Penelitian untuk BRI Universitas Lanzhou, mengatakan kepada media Global Times bahwa pesan Xi adalah pertunjukan dukungan yang signifikan untuk Kazakhstan.

"Meskipun China tidak perlu dan tidak memiliki niat untuk bertindak seperti Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di sana, China memiliki kemampuan untuk menawarkan dukungan ekonomi dan lainnya," kata Zhu.

Pernyataan Zhu sejalan dengan komentar pakar hubungan internasional yang berbasis di Beijing yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Dia mengatakan, berbeda dengan Rusia yang menawarkan bantuan langsung untuk menjaga ketertiban di Kazakhstan, China bisa mendukung dengan cara lain.

"Sementara CSTO yang dipimpin oleh Rusia akan menawarkan dukungan langsung untuk membantu Kazakhstan menjaga ketertiban dan stabilitas, China dapat menawarkan dukungan berkelanjutan bagi negara itu untuk mewujudkan pembangunan ekonomi jangka panjang dan mendorong reformasi yang efektif untuk memecahkan masalah ekonomi mendasar yang berpotensi menyebabkan kerusuhan kembali," kata pakar tersebut.

Zhu melanjutkan dengan mengatakan bahwa China saat ini harus waspada dengan kemungkinan kerusakan di Kazakhstan berefek ke Xinjiang.

"China peduli dengan keselamatan warga negaranya di Kazakhstan sekarang, dan Beijing juga perlu mengawasi situasi Kazakh untuk mencegah tumpahan kerusuhan yang berdampak pada stabilitas Xinjiang," kata Zhu, mencatat bahwa China juga mampu memberikan dukungan kontraterorisme ke Kazakhstan di bawah kerangka Organisasi Kerjasama Shanghai. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA