Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Taiwan dan Kanada Siap Mulai Pembicaraan Soal Investasi, China Geram

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 10 Januari 2022, 23:48 WIB
Taiwan dan Kanada Siap Mulai Pembicaraan Soal Investasi, China Geram
Menteri Perdagangan Internasional Kanada Mary Ng/Net
rmol news logo Taiwan dan Kanada sepakat untuk memulai pembicaraan mengenai perjanjian perlindungan investasi pada awal pekan ini (Senin, 10/1). Langkah ini menjadi kemajuan tersendiri bagi Taiwan yang sedang berupaya menghadapi menghadapi tekanan yang meningkat dari China.

Pulau itu berupaya untuk mencari kesepakatan perdagangan dengan apa yang dilihatnya sebagai mitra yang berpikiran sama seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Bukan tanpa alasan, pasalnya, Taiwan sejauh ini hanya memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan dua ekonomi utama, yakni Singapura dan Selandia Baru. Hal ini terjadi karena di sisi lain, China juga berupaya menekan negara-negara lain untuk tidak terlibat langsung dengan pemerintah di Taipei.

Namun kini, Taiwan menjalin kerjasama baru dengan Kanada. Melalui sebuah pernyataan, Kabinet Taiwan mengatakan bahwa kepala negosiator perdagangan John Deng telah bertemu secara virtual dengan Menteri Perdagangan Internasional Kanada Mary Ng. Keduanya dan keduanya sepakat untuk memulai "diskusi eksplorasi" tentang Pengaturan Promosi dan Perlindungan Investasi Asing, atau FIPA.

Dikabarkan Reuters, pernyataan yang sama juga menjelaskan bahwa langkah itu merupakan "tonggak penting" dalam memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan.

Pemerintah Kanada sendiri, seperti kebanyakan negara lain, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Namun melalui sebuah pernyataan, Ng menyoroti Taiwan sebagai mitra perdagangan dan investasi utama karena Kanada memperluas hubungan perdagangannya dan memperdalam kemitraan ekonominya di kawasan Indo-Pasifik.

Pertemuan langsung antara kedua menteri pemerintah itu dapat membuat marah China. Negeri tirai bambu memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai bagian dari wilayahnya tanpa hak untuk hubungan antar-negara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA