Dalam sebuah pertemuan bersama 24 negara anggota delegasi, Alcantarini bahkan mengutuk boikot Olimpiade Musim Dingin ke-24 di Beijing dan mendesak para pemboikot untuk menghormati prinsip-prinsip dan nilai-nilai olahraga dan Olimpiade.
“Setelah tragedi karena harus membatalkan tiga edisi Olimpiade Musim Panas selama dua perang dunia dan dua boikot dalam Perang Dingin, sekarang tidak dapat diterima bahwa situasi diulangi dengan pengumuman pembatalan delegasi diplomatik ke Olimpiade Musim Dingin berikutnya di Beijing 2022,†kata Alcantarini, seperti dikutip dari
Global times, Rabu (12/1).
Alcantarini mengatakan Italian National Fair Play Committee (INFPC), sejalan dengan Komite Olimpiade Nasional dan Komite Olimpiade Internasional, mendesak lembaga dan pemerintah untuk menghormati semangat Olimpiade dan tetap sepenuhnya independen pengaruh politik dan lainnya.
“Dalih intervensi menggunakan sorotan media dari Olimpiade, dengan alat yang sama untuk tujuan yang tidak ada hubungannya dengan pembagian universal pax olimpica. Apalagi,di masa yang sulit bagi kesehatan umat manusia dan planet ini, ini harus distigmatisasi dan ditolak,†ujarnya.
“Pada saat kohesi maksimal diperlukan untuk menghadapi transisi etis masyarakat, melalui olahraga yang mempromosikan integrasi dan inklusi, tidak terpikirkan kita memanjakan perasaan dan tindakan yang berlawanan arah," kata Alcantarini.
Oleh karena itu, katanya, INFPC mengundang Kongres Gerakan Fair Play Eropa untuk mengevaluasi situasi dan mengekspresikan dirinya sesuai dengan perannya sebagai penjamin prinsip-prinsip otonomi, yang mengilhami olahraga dan Olimpiade.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Di tengah upaya boikot diplomatik yang dilakukan Amerika bersama sejumlah negara sekutu, dukungan atas penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2022 kembali datang. Kali ini dukungan tersebut muncul dari Presiden Komisi Fair Play Nasional Italia, Ruggero Alcantarini. 
BERITA TERKAIT: