Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beijing Soal Isu Spionase Atlet Olimpiade: Cara Barat Menghalangi Warganya untuk Melihat Bagaimana China yang Sesungguhnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 13 Januari 2022, 09:10 WIB
Beijing Soal Isu Spionase Atlet Olimpiade: Cara Barat Menghalangi Warganya untuk Melihat Bagaimana China yang Sesungguhnya
National Speed ​​Skating Oval, arena speed skating yang dibangun di Olympic Green Beijing untuk Olimpiade Beijing 2022/Net
rmol news logo . Munculnya laporan bahwa Belanda khawatir tentang keselamatan atletnya dari bahaya spionase dunia maya di Olimpiade Beijing, menarik perhatian pengamat China.

Media Barat melaporkan pada Rabu (12/1) bahwa atlet Belanda diperingatkan untuk menjauhkan ponsel dan laptop dari China untuk menghindari spionase China. Dalam laporan tersebut, Geert Slot, juru bicara Komite Olimpiade Belanda (NOCNSF), mengatakan "keamanan siber adalah bagian dari penilaian risiko yang dibuat untuk perjalanan ke China."

Laporan itu juga mengutip sumber yang membagikan informasi mereka dengan surat kabar Belanda De Volkskrant yang mencatat, "Anggota tim Belanda akan dilengkapi dengan perangkat yang tidak digunakan di Tiongkok, untuk melindungi data pribadi mereka dari pengawasan Tiongkok."

Shen Yi, seorang profesor di Sekolah Hubungan Internasional dan Hubungan Masyarakat Universitas Fudan, punya pendapat soal sikap Belanda.

"Belanda sedang belajar dari retorika propaganda khas Five Eyes, aliansi intelijen Anglosphere," kata Shen Yi, seperti dikutip dari Global Times , Kamis (13/1).

Retorika tersebut menunjukkan bahwa China memata-matai 1,4 miliar penduduknya, serta setiap orang asing di tanahnya. Tapi tuduhan itu didasarkan pada berita palsu, dan ketidaktahuan Barat.

Shen kemudian menyinggung program pengawasan data global PRISM yang dikelola Amerika.

"Apakah PRISM yang terkenal itu adalah milik China? Ketika mencari negara mana yang berperilaku paling buruk dalam memata-matai orang lain, AS dan sekutu intinya seharusnya sudah tahu," katanya.

Meskipun selalu dibantah dengan data, trik dari negara-negara Barat akan terus berlanjut. Mereka takut sejumlah besar atlet yang datang untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin, akan melihat dan merasakan bagaimana China yang sebenatnya.

Bagaimana tepatnya China mencegah dan mengendalikan Covid-19? Seperti apa perkembangan dan kehidupan masyarakat China?
Barat tidak bisa lagi menyembunyikan kebenaran dari rakyatnya, kata analis.

"Politisi Barat, elit, dan outlet berita, telah bersama-sama menciptakan gelembung informasi di negara mereka, menyaring kebenaran dari China. Tapi Olimpiade Musim Dingin Beijing akan membuat atlet keluar dari gelembung itu," menurut Shen.

Dengan atau tanpa ponsel dan laptop, Shen mengatakan para atlet akan melihat China dengan mata kepala sendiri.

Dalam beberapa bulan terakhir, Belanda telah menyaksikan protes terhadap pembatasan Covid-19 yang berubah menjadi kekerasan, dengan semakin banyak orang dan petugas polisi terluka.

Merujuk pada hal tersebut analis berpendapat, yang paling dibutuhkan Belanda, atau beberapa politisinya, bukanlah memainkan trik anti-China, tetapi mengambil kesempatan untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Beijing untuk belajar dari pendekatan pencegahan epidemi China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA