Pernyataan jurubicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Asim Iftikhar Ahmad itu digunakan untuk membantah komentar Panglima Angkatan Darat India Jenderal Manoj Mukund Naravane sebelumnya.
Naravane mengklaim ada sekitar 350 hingga 400 "teroris" yang berada di Garis Kontrol Jammu dan Kashmir di Pakistan yang telah melakukan upaya penyusupan berulang kali.
Menanggapi hal tersebut, Ahmad mengatakan Pakistan melakukan "operasi bendera palsu" atau operasi kambing hitam dengan mengobarkan sikap bermusuhan dan negatif terhadap Pakistan.
"Kami prihatin dan kami terus mengingatkan masyarakat internasional tentang rekam jejak India. Ada kemungkinan nyata bahwa India akan melakukan operasi bendera palsu lagi untuk memperumit situasi saat ini," ujar Ahmad pada Kamis (13/1), seperti dikutip
Sputnik.
Ahmad menambahkan, Pakistan tetap berkomitmen untuk memiliki hubungan damai dengan India dan tetangga lainnya.
"Namun, tanggung jawab ada di India untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan dialog," imbuhnya.
Pada Kamis, polisi Jammu dan Kashmir yang dikelola India mengklaim bahwa 14 teroris telah tewas sejak 1 Januari di negara bagian itu, dengan tujuh orang diklaim sebagai orang Pakistan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: