Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dengan Kebijakan "Pemutus Arus", AS Bisa Kehilangan Penerbangan ke China Jelang Olimpiade Musim Dingin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 14 Januari 2022, 22:49 WIB
Dengan Kebijakan "Pemutus Arus", AS Bisa Kehilangan Penerbangan ke China Jelang Olimpiade Musim Dingin
Maskapai penerbangan berbendera Amerika Serikat United Airlines (UAL)/Net
rmol news logo Orang-orang yang mencoba terbang dari Amerika Serikat ke China mungkin akan segera dihadapkan dengan skenario yang tidak terpikirkan, yakni tidak adanya penerbangan komersial menuju negara itu karena Beijing berusaha mencegah infeksi virus corona menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022.

Skenario itu bukan muncul tanpa alasan. Menurut penelitian CNN Business tentang pengumuman pemerintah dan jadwal penerbangan yang dipublikasikan pekan ini, mulai 19 Januari dan berlanjut selama setidaknya dua minggu, semua penerbangan dari Amerika Serikat ke China telah dibatalkan atau kemungkinan akan ditangguhkan karena peraturan penerbangan China.

Hingga Jumat (14/1), tercatat hanya ada dua penerbangan United Airlines (UAL) yang masih memenuhi syarat untuk beroperasi pada periode tersebut.

Olimpiade Musim Dingin Beijing sendiri baru akan dibuka pada 4 Februari mendatang. Sebagian besar peserta yang akan hadir mengambil penerbangan khusus yang dibatasi untuk orang-orang dengan kredensial OIympics. Ini adalah salah satu upaya ketat China untuk mengendalikan penularan virus corona.

Sejak Juni tahun lalu, Administrasi Penerbangan Sipil China telah menerapkan apa yang disebut aturan "pemutus arus" untuk penerbangan internasional. Aturan itu berarti bahwa penerbangan secara otomatis ditangguhkan selama dua minggu jika lima atau lebih penumpang dinyatakan positif saat mendarat di China.

Jika ada 10 orang atau lebih penumpang dinyatakan positif, periode penangguhan meningkat.

China telah mempertahankan peraturan "pemutus arus" sebagai langkah penting untuk mengurangi risiko penyebaran epidemi lintas batas.

"Langkah-langkah, yang terbuka dan adil, berlaku sama untuk maskapai China dan asing," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying pada Agustus tahun lalu.

"Untuk maskapai yang tidak memenuhi persyaratan untuk memicu pemutus sirkuit, China tidak pernah menerapkan tindakan yang relevan pada mereka," sambungnya.

Sementara itu, merujuk pada data Umetrip, sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh industri penerbangan milik negara China, sejak 24 Desember hingga 12 Januari, lebih dari sepertiga dari 9.356 penerbangan internasional yang dijadwalkan berangkat ke China telah dibatalkan.

Selama periode ini, semakin banyak penumpang dalam penerbangan dari Amerika Serikat yang dioperasikan oleh maskapai Amerika Serikat dan China yang dinyatakan positif setibanya di China. Hal ini memicu gelombang pembatalan menjelang Olimpiade dan Tahun Baru Imlek.

Tiga maskapai penerbangan Amerika Serikat yakni United (UAL), Delta (DAL) dan American Airlines (AAL) tercatat mengoperasikan 10 penerbangan per minggu ke Shanghai, kota terbesar di China.

Namun kota itu pada hari Kamis (13/1) mencatat lima kasus baru yang ditularkan secara lokal. Semuanya terkait dengan seorang penduduk yang baru saja kembali dari Amerika Serikat.

"Maskapai penerbangan Amerika Serikat prihatin tentang implikasi dari gangguan dan terus menilai dampaknya terhadap operasi," kata Airlines for America, kelompok perdagangan yang berbasis di Washington yang mewakili operator utama Amerika Serikat, dalam sebuah pernyataan Kamis (13/1).

"Kami sedang berkomunikasi dengan pemerintah Amerika Serikat dan China untuk mengidentifikasi jalan ke depan yang meminimalkan dampak bagi para pelancong," sambung pernyataan yang sama. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA