Erupsi gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai terjadi pada Jumat (14/1), menyusul munculnya alarm peringatan tsunami di berbagai negara Pasifik, termasuk Jepang, Selandia Baru, hingga Amerika Serikat.
Gempa dengan magnitudo 7,4 dan tsunami 1,2 meter menghantam Tonga. Hal itu tampaknya merusak jaringan komunikasi tunggal bawah laut di sana.
Alhasil, hingga saat ini, belum diketahui dampak dari letusan gunung dan tsunami di Tonga, termasuk korban dan kerusakannya.
Pada Senin (17/1), sebuah misi gabungan dari Selandia Baru dan Australia mengirim pesawat militer ke Tong untuk menilai kerusakan. Misi tersebut juga membawa barang-barang esensial, termasuk air minum.
Terlihat abu vulkanik menutupi Tonga, di mana air bersih juga turut tercemar.
"Nuku-alofa tertutup gumpalan debu vulkanik, tetapi kondisinya stabil. Ada bagian Tonga yang belum kami ketahui. Kami belum menjalin komunikasi," kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.
Dari foto-foto yang tersebar, tampak kapal-kapal terbalik dan terdampar di pesisir pantai Tonga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: