Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Laporan Media: CIA Ikut Ajari Militer Ukraina Cara Membunuh Pasukan Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 18 Januari 2022, 09:05 WIB
Laporan Media: CIA Ikut Ajari Militer Ukraina Cara Membunuh Pasukan Rusia
Ilustrasi/Net
rmol news logo Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat semakin memanas dalam beberapa waktu terakhir, terutama seputar konflik Moskow dan Kiev.

Situasi tersebut kini semakin diperparah dengan munculnya laporan terbaru yang dirilis portal berita Yahoo tentang keterlibatan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) dalam program pelatihan rahasia pasukan Ukraina.

Dalam laporannya portal berita tersebut mengutip keterangan dari sumber Keamanan Nasional mantan anggota pasukan tersebut yang tidak disebutkan namanya.

Mereka mengungkapkan bahwa mantan pejabat CIA lainnya yang mengetahui rincian program tersebut mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk "melatih pemberontakan" dan mengajari militer Ukraina cara "membunuh Rusia."

Dalam wawancara lain, seorang mantan pejabat senior intelijen AS mengatakan bahwa prajurit terlatih harus menjadi "pemimpin pemberontak" dalam menghadapi dugaan invasi Rusia. Dia meyakinkan bahwa negaranya melatih mereka selama delapan tahun dan mengatakan bahwa kelompok itu adalah pejuang yang sangat baik.

Menurut informasi yang disorot stasiun televisi Russia Today, rencana tersebut mulai diterapkan di wilayah selatan AS pada tahun 2015, tepatnya pada masa kepresidenan Barack Obama, dan telah diperluas oleh pemerintahan Donald Trump dan Joe Biden.

Menurut sumber, paramiliter yang bekerja dengan CIA mulai mengunjungi Ukraina timur pada tahun 2015 untuk konsultasi, dan pelatihan termasuk penggunaan senjata, teknik kamuflase, navigasi darat, intelijen, dan bidang lainnya.

Mengenai tujuan pelatihan multi-minggu, seorang pejabat senior intelijen AS menyatakan bahwa itu untuk membantu pengumpulan data.

Seorang mantan perwira senior, yang juga berdinas di intelijen yang memberikan syarat anonimitas, mengatakan pelatihan itu ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pasukan Ukraina untuk melawan militer Rusia jika terjadi serangan Moskow.

Pengungkapan dalam laporan tersebut tidak dikonfirmasi oleh CIA, sementara juru bicaranya, Tammy Thorp, mengatakan bahwa pernyataan tentang pelatihan pemberontakan itu salah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA