Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada konferensi pers Senin (17/1) bahwa ia sangat menyukai hubungan unik kedua negara yang berlangsung tulus tanpa ditujukan kepada siapa pun.
"Mengenai hubungan kami dengan Republik Rakyat China, kami tidak tunduk pada situasi. Hubungan ini berkembang terlepas dari apa yang rekan Barat kami pikirkan tentang ini. Persahabatan kami dengan China tidak ditujukan untuk siapa pun," ujar Lavrov, seperti dikutip dari Xinhua.
Rusia dan China tidak membangun kebijakan di bawah prinsip what happens if, 'apa yang terjadi bila'. Ini adalah prinsip pendekatan dengan mempertanyakan apa yang terjadi bila sesuatu tidak sesuai dengan rencana.
Menurutnya, justru prinsip itu selama ini adalah gaya rekan-rekan Barat yang selalu mengancam sanksi terhadap Federasi Rusia secara praktis setiap hari.
Lavrov menambahkan, semua aspek hubungan bilateral dan kerja sama kedua negara akan dibahas pada kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke China bulan depan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: