Begitu yang dikatakan oleh wakil menteri luar negei China, Lu Yucheng dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh Universitas Renmim di Beijing pada Selasa (18/1).
"Ini masalah waktu sebelum sekutu diplomatik Taiwan menjadi nol," ujarnya, seperti dikutip
South China Morning Post.
Terbaru pada Nikaragua mengalihkan pengakuannya dari Taipei ke Beijing menyusul sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Presiden Nikaragua Daniel Ortega dan lebih dari 100 anggota pemerintahannya.
Pergeseran itu membuat sekutu Taiwan menjadi hanya 14 negara, dengan delapan delapan negara lainnya beralih sejak 2016 lalu. Mereka adalah Kiribati, Kepulauan Solomon, Republik Dominika, El Salvador, Panama, Sao Tome dan Principe, Burkina Faso, dan Nikaragua.
Sementara itu, Honduras juga tampaknya akan mengambil langkah yang sama. Hal itu juga sudah ditandai dengan Presiden terpilih Honduras, Xiomara Castro, menjalankan platform yang mencakup mengakhiri hubungan dengan Taiwan. Namun, tokoh-tokoh dalam tim transisinya mengatakan perubahan kebijakan itu kemungkinan tidak akan segera terjadi.
Di lain sisi, beberapa negara yang masih bertahan untuk Taiwan adalah Bolize, Eswatini, Guatemala, Haiti, Tahta Suci, Honduras, Kepulauan Marshall, Nauru, Palau, Paraguay, St. Kitts dan Nevis, St. Lucia, St. Vincent dan Grenadines, dan Tuvalu.
Semua negara bagian kecil, hampir semuanya berada di bawah kendali Amerika Serikat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: