Hal itu dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri China dalam konferensi pers hari Kamis (20/1). Pihak berwenang Tonga mengatakan itu adalah gelombang pertama pasokan bantuan yang diterima negara itu setelah bencana gunung berapi.
"China telah mengikuti dengan cermat situasi di Tonga dan telah bertindak cepat untuk memberikan bantuan bantuan bencana dengan kemampuan terbaiknya," kata Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari
Global Times.
Poasi Tei, wakil perdana menteri Tonga dan ketua komite manajemen darurat nasional Tonga, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah China yang telah menyediakan pasokan, yang merupakan pasokan pertama yang diterima setelah bencana.
Banyak warga pergi ke kedutaan China untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka, mengatakan bahwa China adalah teman sejati Tonga.
"China akan terus memberikan bantuan keuangan dan pasokan berdasarkan situasi dan kebutuhan Tonga, dan akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi kondisi meteorologi yang disebabkan oleh abu vulkanik," kata Zhao.
Sejauh ini baik warga maupun bisnis milik China dilaporkan dalam keadaan aman dan tidak ada korban akibat bencana letusan gunung dan tsunami yang terjadi Sabtu pekan lalu.
Kedutaan China di Tonga juga beroperasi secara normal dan tetap memberikan layanan konsuler kepada warga negara China.
Letusan gunung berapi pada hari Sabtu memicu tsunami dan menyebabkan kerusakan besar di negara Pasifik Selatan, dengan listrik, komunikasi dan rute udara terputus sementara. Rumah, fasilitas dan tanaman hancur. Sumber air tercemar dan persediaan harian sangat terbatas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: