Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Varian Delta Akan Hilang dan Digantikan Omicron, Ahli Kesehatan Thailand Sarankan Suntikan Booster

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 22 Januari 2022, 07:15 WIB
Varian Delta Akan Hilang dan Digantikan Omicron, Ahli Kesehatan Thailand Sarankan Suntikan Booster
Ilustrasi/Net
rmol news logo Varian Omicron yang menyebar dengan cepat kemungkinan akan menjadi penyebab hampir semua infeksi Covid-19 lokal Thailand pada akhir bulan ini.

Direktur Departemen Ilmu Kedokteran Thailand Supakit Sirilak mengatakan dalam keterangannya pada Jumat (21/1) waktu setempat bahwa penularan Covid-19 akan didominasi oleh varian Omicron.

"Pada akhir bulan ini, 97 hingga 98 persen kasus lokal adalah Omicron, dan Delta pada akhirnya akan hilang," kata Supakit, seperti dikutip dari Bangkok Post.
 
"Kita harus hidup dengan Omicron. Jika tidak begitu parah, akhirnya akan lebih mudah ditangani. Silakan melakukan suntikan vaksin ketiga karena itu akan membantu mengurangi penyebaran Omicron serta tingkat keparahan dan jumlah korban jiwa," tambahnya.

Thailand telah mencatat 10.721 kasus Omicron sejak 1 November, termasuk infeksi impor.

"Infeksi Omicron telah ditemukan di 77 provinsi," kata Supakit.

Dari 11 hingga 17 Januari, infeksi Omicron membentuk 86,8 persen dari semua kasus Covid-19 yang dijadikan sampel untuk analisis varian dan 80,4 persen kasus lokal, dengan Delta membentuk sebagian besar sisanya.

Di antara kematian dan pasien sakit parah, Omicron menyumbang 67,2 persen dan Delta 32,8 persen.

"Dari kasus yang parah dan fatal, cakupan Omicron kurang dari persentase rata-rata di semua kasus, tetapi Delta hampir dua kali lipat dari rata-rata 15 persen. Ini menegaskan bahwa Omicron cukup jelas kurang parah daripada Delta," kata Supakit.

Supakit dalam pesannya mengatakan bahwa Omicron menyebabkan infeksi ulang pada semua kasus sampel, menunjukkan bahwa kekebalan sebelumnya tidak mencegahnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA