Namun menurut Chief Executive Officer (CEO) Pfizer, Albert Bourla, suntikan booster dinilai bukan skenario yang baik karena ketidakpastian pandemi. Untuk itu, ia menyarankan agar vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan setahun sekali.
"Apa yang saya harapkan adalah kita akan memiliki vaksin yang dilakukan setahun sekali. Lebih mudah meyakinkan orang untuk melakukan suntikan setahun sekali," kata Bourla dalam sebuah wawancara pada Sabtu (22/1).
Ketika itu, ia ditanya apakah booster akan terus diberikan setiap empat hingga lima bulan sekali secara teratur.
Bourla juga telah berulang kali menyatakan pendapatnya terkait vaksinasi yang dilakukan setahun sekali.
“Jadi dari perspektif kesehatan masyarakat, ini adalah situasi yang ideal. Kami mencari untuk melihat apakah kami dapat membuat vaksin yang mencakup Omicron dan tidak melupakan varian lain dan itu bisa menjadi solusi," lanjutnya.
Bourla mengatakan Pfizer siap mengajukan persetujuan untuk vaksin yang dirancang ulang untuk melawan Omicron, dan memproduksinya secara massal, segera setelah Maret.
Mengutip tiga penelitian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan dosis ketiga vaksin mRNA adalah kunci untuk memerangi Omicron, memberikan perlindungan 90 persen terhadap rawat inap.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: