Kecaman China ditujukan pada pernyataan kedua negara setelah Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida melakukan pembicaraan untuk pertama kalinya pada Jumat (21/1).
Dalam percakapan selama 80 menit itu, keduanya dilaporkan membahas isu-isu yang berkaitan dengan China, seperti Laut China Timur dan Selatan, Hong Kong, Uighur, hingga masalah nuklir dan rudal Korea Utara.
Keduanya juga sepakat untuk bekerja sama mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Kedutaan Besar China di Jepang kemudian mengecam Jepang dan AS dengan menyebut pembicaraan tersebut telah memanipulasi isu-isu berkaitan dengan Beijing.
"Pertemuan video antara para pemimpin Jepang dan Amerika Serikat dengan jahat memanipulasi isu-isu terkait China, melakukan serangan tanpa dasar terhadap China, sangat mencampuri urusan dalam negeri China dan secara serius melanggar hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional," kata kedubes China di Jepang.
"Kami menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan tegas kami terhadap ini, dan telah mengajukan pernyataan tegas," tambahnya.
Kedubes China juga mengatakan, hubungan bilateral antara AS dan Jepang tidak boleh merugikan kepentingan pihak ketiga. Bagi China, baik AS dan Jepang memiliki mentalitas Perang Dingin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: