Menurut Departemen Luar Negeri AS, pertemuan antara 15 delegasi Taliban dan perwakilan khusus AS, Thomas West, akan dilakukan pada Senin (24/1).
Itu dilakukan sehari setelah Taliban melakukan pertemuan dengan anggota masyarakat sipil Afghanistan.
"Membentuk pemerintahan inklusif di mana semua orang memiliki suara akan mendominasi agenda Thomas West dengan Taliban," kata departemen dalam pernyataannya yang dikutip
Khaama Press.
Selain itu, agenda seputar kontraterorisme dan masalah keamanan juga akan menjadi topik dalam pertemuan tersebut.
Seorang pejabat departemen juga menyebut, penanganan krisis kemanusiaan dan ekonomi, termasuk hak asasi manusia, serta hak pendidikan anak perempuan di Afghanistan juga akan turut dibahas oleh perwakilan AS.
Delegasi Taliban melakukan kunjungan selama tiga hari ke Oslo, Norwegia untuk bertemu dengan berbagai pihak. Taliban optimis pertemuan tersebut akan mengubah "situasi perang menjadi damai".
Meski begitu, pemerintah Norwegia menekankan, pertemuan tersebut bukan berarti memberikan legitimasi kepada Taliban, dan hanya fokus pada penanganan krisis kemanusiaan di Afghanistan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: