Meski begitu, lewat pengumuman yang dirilis pada Senin (24/1), pemerintah Inggris mengatakan, Kedutaan Besar Inggris di Kiev akan tetap beroperasi.
"Beberapa staf kedutaan Kedutaan Besar ditarik dari Kiev sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman dari Rusia. Kedutaan Besar Inggris tetap buka dan akan terus melakukan pekerjaan penting," kata pemerintah Inggris, seperti dikutip
Sputnik.
Selain Inggris, Amerika Serikat (AS) juga mengumumkan akan mengevakuasi keluarga dari staf-stafnya yang berada di Kedubesnya di Kiev. AS juga mengeluarkan peringatan bagi warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia.
Pada Minggu (23/1), Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO) mengklaim Rusia berusaha melakukan invasi demi menggulingkan rezim Ukraina dan menggantinya dengan pemimpin yang pro-Rusia.
FCDO bahkan menyebut mantan anggota parlemen Ukraina, Yevhen Murayev, telah dipersiapkan oleh Rusia untuk memimpin rezim baru di Ukraina.
Pada bagiannya, Rusia mengecam Inggris, dan mendesaknya untuk menghentikan provokasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: