Dalam sebuah pernyataan pada Senin (24/1), Zhao menyebut tudingan yang dialamatkan ke Pemerintah China hanya sebuah fitnah yang tidak berdasar.
"Tuduhan campur tangan China tidak lain adalah fitnah dan noda yang tidak berdasar," kata Zhao, seperti dikutip dari
9News, Selasa (25/1).
"Kami tidak pernah terlibat dan tidak tertarik dengan campur tangan asing," lanjutnya.
Sebelumnya muncul laporan bahwa akun WeChat Morrison, yang memiliki 76.000 pengikut, diblokir dan diganti namanya dengan pesan Partai Komunis.
Akun Morrison tersebut diblokir dan diganti namanya menjadi 'Australian Chinese new life', dan deskripsinya diubah menjadi "memberikan informasi kehidupan bagi warga Tionghoa perantauan di Australia".
Senator Liberal James Paterson, Ketua Komite Gabungan Parlemen untuk Intelijen, menyamakan insiden itu dengan "campur tangan asing".
WeChat adalah aplikasi perpesanan dan media sosial yang dimiliki oleh raksasa teknologi China Tencent, tetapi secara teratur dipantau dan disensor oleh Partai Komunis yang berkuasa.
"Apa yang telah dilakukan pemerintah China secara efektif adalah campur tangan asing dalam demokrasi kita dan dalam tahun pemilihan," kata Patterson.
Sementara Tencent dalam tanggapannya mengatakan bahwa tidak ada bukti peretasan dalam kasus akun Morrison.
"Tidak ada bukti peretasan atau intrusi pihak ketiga. Berdasarkan informasi kami, ini tampaknya merupakan sengketa kepemilikan akun," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Tencent mengatakan akan terus menyelidiki insiden tersebut, dan berkomitmen untuk menjaga keamanan semua akun WeChat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: