Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Puluhan Kasus Sub-Varian Omicron BA.2 Terdeteksi di 22 Negara Bagian AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 26 Januari 2022, 12:51 WIB
Puluhan Kasus Sub-Varian Omicron BA.2 Terdeteksi di 22 Negara Bagian AS
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kasus Covid-19 sub-varian Omicron BA.2 telah terdeteksi di AS di lebih dari 20 negara bagian. Jumlahnya mendekati angka 100 kasus pada Selasa (25/1) waktu setempat.

Menurut basis data virus GISAID, yang biasa digunakan para ilmuwan untuk membagikan sampel berurutan Covid dari seluruh dunia, jumlah pasti sub-varian tersebut adalah 92 kasus.

Kasus-kasus tersebut dilaporkan dari sekitar 22 negara bagian, termasuk Arizona, California, Texas dan Washington. Perlu dicatat bahwa angka tersebut sering diperbarui dan dapat berubah.

Outlet berita Washington KOMO News melaporkan pada hari Senin bahwa departemen kesehatan negara bagian telah mengkonfirmasi dua kasus sub-varian di sana dan mencatat ada sekitar 100 kasus yang dikonfirmasi di negara tersebut.

Para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah BA.2 akan menyebabkan perbedaan tingkat keparahan penyakit dibandingkan dengan BA.1, meskipun Cornelius Roemer, ahli biologi komputasi di Univeristy of Basel di Swiss, menyebutnya "saudara Omicron yang harus diperhatikan" dalam cuitan di akun Twitternya, seperti dikutip dari AFP, Rabu (26/1)

Kasus BA.2 relatif rendah di AS dibandingkan dengan Eropa barat, di mana sekarang menyumbang ribuan kasus Covid.

Di Denmark, sub-varian menyumbang di bawah setengah dari kasus nasional baru-baru ini menurut Statens Serum Institut (SSI) pada 20 Januari.

Inggris juga telah melaporkan beberapa ratus kasus, meskipun dibandingkan dengan Denmark, ini tampaknya jauh lebih rendah dibandingkan dengan varian BA.1 Omicron yang sebelumnya dominan di seluruh dunia.

Dalam penjelasan teknis yang diterbitkan pada 21 Januari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa BA.2 juga tampaknya meningkat secara proporsional di India dan Afrika Selatan, menurut tren terkini, dan menulis: "Pendorong penularan dan sifat lain dari BA.2 sedang diselidiki tetapi masih belum jelas sampai saat ini."

Beberapa ahli mengatakan saat ini tidak ada cukup bukti untuk memahami seberapa besar kekhawatiran yang dibenarkan oleh BA.2, karena tidak diketahui apakah hal itu menyebabkan perbedaan tingkat keparahan penyakit dibandingkan dengan BA.1. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA