Sekelompok tentara pemberontak yang menyebut diri mereka sebagai "Gerakan Patriotik untuk Pembebasan dan Pemulihan" menggulingkan Presiden Roch Kabore pada Senin malam (24/1).
Itu merupakan kudeta ketiga di Afrika Barat dalam sembilan bulan terakhir, menyusul kudeta di Mali dan Guinea.
Dari laporan media setempat yang dikutip
Anadolu Agency, Simpore muncul di televisi nasional selama jam-jam awal kudeta dan meyakinkan negara bahwa semuanya terkendali.
Namun dalam beberapa jam kemudian pemerintahan Kabore digulingkan. Kabore ditahan dan kemudian mengundurkan diri setelah kudeta.
Sejak kudeta, mereka yang dekat dengan presiden yang digulingkan telah ditangkap.
Beberapa pejabat, seperti Presiden Majelis Nasional Alassane Bala Sakande, Perdana Menteri Lassina Zerbo, dan pejabat tinggi pemerintahan Kabore lainnya menjadi tahanan rumah.
Sejumlah pihak, termasuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah mengutuk kudeta militer, menyerukan pembebasan Kabore dan pejabat tingkat tinggi lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: