Begitu yang dikatakan oleh pemimpin Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang memproklamirkan sendiri, Leonid Pasechnik, seperti dikutip
Sputnik, Senin (1/2).
LPR yang terletak di Ukraina timur memproklamirkan diri sebagai negara pada 27 April 2014, dengan pemimpinnya dikenal pro-Rusia.
"Layanan kami dan pengamat internasional melihat ada gerakan aktif dari pihak Ukraina. Ada pasokan amunisi dan senjata berat sedang dipindahkan dan peralatan sedang disiapkan," kata Pasechnik.
Ia mengatakan, Special Monitoring Mission (SMM) telah mencatat transfer lebih dari seratus artileri berat ke garis kontak selama sebulan terakhir. Sementara pengamat dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) secara teratur melaporkan bahwa drone mereka terus tidak berfungsi di Donbas.
"Di sisi lain (dari jalur kontak, dikendalikan oleh Kiev), sistem EW (perang elektronik) aktif beroperasi. Ini semua dengan jelas menunjukkan bahwa Ukraina berusaha menyembunyikan pergerakan pasukan dan peralatannya dari pengamat," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: