Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menggembirakan, Perdagangan Indonesia-China Tumbuh hingga 58 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 02 Februari 2022, 20:57 WIB
Menggembirakan, Perdagangan Indonesia-China Tumbuh hingga 58 Persen
Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun/Net
rmol news logo Nilai perdagangan antara Indonesia dan China terus mencatatkan angka gemilang. Bahkan ekspor Indonesia ke China juga terus menanjak.

Data periode Januari hingga Desember 2021 menunjukkan, total nilai perdagangan Indonesia dan China mencapai 124,34 dolar AS, atau tumbuh 58,43 persen dibandingkan tahun lalu.

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun juga menyebut peringkat Indonesia sebagai negara pengekspor ke China di antara negara-negara ASEAN berhasil naik.

Pada 2019, Indonesia berada di posisi ke-5, kemudian naik ke posisi 4 pada tahun 2020 dan posisi ke-3 pada 2021.

Untuk periode 2021, nilai ekspor Indonesia ke China mencapai 63,63 miliar dolar AS atau tumbuh 70,02 persen dari tahun sebelumnya.

Di sisi lain, nilai impor Indoensia dari China juga tumbuh positif sebesar 47,87 persen atau mencapai 60,71 miliar dolar AS dibandingkan tahun lalu.

"Apresiasi yang tinggi untuk upaya dan kerja keras seluruh eksportir Indonesia, karena di tengah tantangan yang besar, tetap memiliki semangat juang tinggi untuk meningkatkan ekspor," kata Djauhari, seperti dalam keterangannya yang diterima redaksi pada Rabu (2/2).

Ia mengatakan, angka menggembirakan tersebut juga tidak lepas dari koordinasi dan kerja keras Kementerian Perdagangan beserta Kementerian/Lembaga terkait, dan KBRI Beijing yang saling bahu membahu dalam menyelesaikan berbagai hambatan.

Adapun produk unggulan dan potensial Indonesia pada tahun 2021 yang mengalami peningkatan nilai ekspor signifikan di atas 100 persen dalam kode HS dua digit.

Produk-produk tersebut meliputi bahan bakar mineral dan produk sulingannya (HS 27) meningkat 137,5 persen, produk turunan nikel (HS 75) meningkat 14795,9 persen, produk industri penggilingan (HS 11) meningkat 1641,9 persen, produk keramik (HS 69) meningkat 129,4 persen, logam tidak mulia lainnya (HS 81) meningkat 8845,1 persen, hingga olahan dari sayuran, buah, biji/kacang (HS 20) meningkat 133,6 persen.

Kemudian mutiara alam, mutiara budidaya, logam mulia (HS 71) meningkat 119,7 persen, produk hewani (HS 05) meningkat 193,9 persen, olahan dari daging ikan, krustacea, moluska (HS 16) meningkat 357,9 persen, kendaraan yang bergerak diatas rel dan bagiannya (HS 86) meningkat 2673 persen.

Sementara untuk produk kopi (HS 0901) juga mengalami peningkatan sebesar 22,8 persen. Begitu pula dengan nilai ekspor kelompok produk makanan dan minuman yang turut meningkat sebesar 80,5 persen di tahun 2021. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA