Berbicara pada konferensi pers Sabtu pagi (5/2), Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce mengaku menyesal menuliskan pesan teks tersebut, yang menurutnya tak seharusnya dilakukannya dan menyatakan akan mengundurkan diri sebagai bentuk konsekuensi.
"Seharusnya tidak pernah menulis teks (seperti itu). Ketika terungkap beberapa hari yang lalu, saya langsung menelepon perdana menteri," kata Joyce, seperti dikutip daei
9News.
"Saya menawarkan pengunduran diri saya dan dia tidak menerima pengunduran diri saya," ujarnya.
Meski Morrison menolak pengunduran diri Joyce, Pemimpin Oposisi Anthony Albanese tetap pada argumannya bahwa Joyce tidak dapat melanjutkan sebagai Wakil Perdana Menteri.
"Ini bukan pemerintahan. Ini adalah kekacauan yang penuh dengan disfungsi dan perpecahan," kata Albanese.
"Ini adalah kekacauan yang tidak memperhatikan kepentingan orang Australia karena mereka terobsesi oleh kebencian dan disfungsi internal mereka," ujarnya.
Albanese mempertanyakan klaim Joyce pendapatnya pada Morrison telah berubah sejak pesan teks dikirim.
"Itu setelah Barnaby Joyce bertugas di kabinet selama lebih dari setengah dekade bersama Scott Morrison," katanya.
"Gagasan bahwa ini hanya komentar sembrono tidak bisa dipertahankan," lanjut Albanese.
Joyce kembali mengulangi permintaan maafnya atas pesan teks tersebut.
"Saya tidak menyalahkan siapa pun kecuali diri saya sendiri, tetapi saya tidak pernah berharap itu berakhir di ranah publik," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: