Situs di ibukota Caracas itu diresmikan pada Kamis (3/2), memperingati peristiwa 4 Februari 1992, ketika rakyat Venezuela melakukan revolusi.
"Monumen ini menggabungkan sejarah dan keindahan," kata Maduro, seperti dikutip
Telesur.
Peresmian tersebut juga diwarnai dengan gelar gala budaya denagn penampilan sejumlah seniman.
Dalam sambutannya, Maduro kembali mengisahkan peristiwa 4 Februari 1992, tepatnya pada dini hari. Ketika itu, Venezuela mengalami pergolakan politik dan spiritual terbesar sejak kemerdekaan.
Perjuangan Chavez sendiri menjadi benih Revolusi Bolivarian.
"Pemuda itu mengerti bahwa pilihannya hanya saat itu atau tidak pernah. Pagi itu, bukan hanya Venezuela yang merasakan getaran rezim politik korup yang diserahkan kepada imperialisme," tegas Maduro.
Maduro menuturkan, gerakan tersebut merupakan tanggapan rakyat terhadap tindakan yang diberlakukan oleh Presiden Carlos Andres Perez dengan sistem neoliberal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: