Berbicara kepada media pada Sabtu (5/2), Menteri Luar Negeri Bangladesh Abdul Momen mengatakan pinjaman China ke Bangladesh hanya sebagian kecil dari utang luar negeri yang dimiliki Dhaka.
Momen menyebut, kekhawatiran terkait "jebakan utang" merupakan upaya untuk mengganggu Belt and Road Initiatives (BRI) dan bisa menghalangi kerjasama Beijing bersama Dhaka atau negara-negara lain, seperti dikutip
Xinhua.
Mengutip data rasio utang terhadap PDB, Momen mengatakan total utang Bangladesh hanya di atas 15 persen atau sekitar 16 persen.
"Sebuah negara terjebak dalam utang ketika pinjamannya hampir 40 persen dari PDB-nya," tambahnya.
Sejauh ini, Bangladesh meminjam paling banyak dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan Dana Moneter Internasional. Pinjaman dari China sendiri tidak mencapai sekitar 5 persen dari total utang Bangladesh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: