Kunjungan Taliban ke Jenewa dilakukan atas undangan dari sebuah organisasi non pemerintah. Namun juga sekaligus bertemu perwakilan Departemen Luar Negeri Federal Swiss (FDFA).
"FDFA menegaskan bahwa Taliban berada di Jenewa atas undangan sebuah organisasi non-pemerintah yang berupaya meningkatkan ketaatan pada norma dan prinsip kemanusiaan," kata jurubicara FDFA Elisa Raggi, seperti dikutip
ANI News, Selasa (8/2).
Raggi mengatakan, Taliban akan mengadakan pembicaraan pribadi dengan anggota organisasi non-pemerintah dan pejabat tinggi FDFA minggu ini.
Untuk itu, ia menekankan, kunjungan Taliban tidak diatur oleh pemerintah Swiss.
"Kehadiran mereka di Swiss bukanlah legitimasi atau pengakuan terhadap Taliban," ujarnya.
Pertemuan akan fokus pada masalah akses kemanusiaan ke penduduk Afghanistan yang membutuhkan, perlindungan organisasi kemanusiaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan dan minoritas di negara itu.
Situasi kemanusiaan di Afghanistan telah memburuk secara drastis sejak Taliban menguasai Kabul pada pertengahan Agustus tahun lalu.
Kombinasi dari penangguhan bantuan asing, pembekuan aset pemerintah Afghanistan, dan sanksi internasional terhadap Taliban telah menjerumuskan negara itu ke dalam krisis ekonomi besar-besaran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: