Tampak para pengunjuk rasa membawa bendera Sudan dan beberapa lainnya memegang poster-poster yang berisikan potret 79 demonstran yang telah terbunuh.
Sembari menabuh genderang, mereka juga menari dan meneriakkan slogan-slogan mengutuk kudeta yang dilakukan militer untuk menggulingkan pemerintahan sipil.
Aksi protes di Khartoum ditanggapi dengan tembakkan gas air mata oleh pasukan keamanan, seperti dilaporkan
TRT World.
Menurut saksi mata, saat protes mereda pada malam hari, pasukan keamanan kembali menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran di Omdurman dan Khartoum timur.
"Protes hari ini adalah persiapan untuk demonstrasi massal pada hari Senin," kata aktivis Roaa Bashir, dengan menyebut protes lebih besar direncanakan pada 14 Februari.
Human Rights Watch merinci, para pasukan keamanan di Sudan menggunakan amunisi langsung dan menembakkan tabung gas air mata ke kerumunan. Hal itu bisa mematikan bisa dilakukan dalam jarak dekat.
Kudeta yang dipimpin oleh panglima militer Abdel Fattah Al Burhan terjadi pada 25 Oktober tahun lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: