Prancis tidak termasuk dari mereka yang meminta agar warganya segera meninggalkan negara itu. Kantor Kedutaan pun sejauh ini tetap aktif. Hanya ssaja, mereka mengimbaju warganya untuk tetap waspada dan menyiapkan kebutuhan yang paling mendesak seperti makanan dan air.
Dalam pesan yang dipublikasikan di situs webnya, Duta Besar Prancis juga menyarankan agar warga menyiapkan pakaian hangat, serta mengisi penuh tangki bensin kendaraan dan persediaan bahan bakar ekstra, seperti dikutip dari
The Sky.
Hal itu untuk berjaga-jaga jika sesuatu yang paling buruk harus mereka lewati.
Peringatan itu muncul tak lama setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon pada Sabtu (12/2), seperti dilaporkan
CNN.Pembicaraan yang berlangsung selama sekitar 1 jam 40 menit itu adalah tindak lanjut dari diskusi keduanya yang diadakan pada 7 Februari, seperti pernyataan dari Istana Elysee.
"Kedua presiden membahas jalur yang berbeda untuk melanjutkan implementasi Perjanjian Minsk dan melanjutkan diskusi mereka tentang kondisi keamanan dan stabilitas di Eropa," isi pernyataan dari kantor Macron.
"Presiden (Macron) menyampaikan keprihatinan mitra dan sekutu Eropanya kepada lawan bicaranya. Dia mengatakan kepada Presiden Putin bahwa dialog yang tulus tidak sesuai dengan eskalasi," lanjut pernyataan itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: