Resolusi terkait pengakuan tersebut diajukan oleh Partai Komunis dan didukung oleh Partai Rusia Bersatu. Kemudian masuk dalam agenda majelis redah parlemen, Duma Negara, dan dirujuk ke komite parlemen.
Pemungutan suara sendiri akan dilakukan pada Selasa (15/2), seperti dikutip
Anadolu Agency.
Menurut resolusi tersebut, Presiden Vladimir Putin diminta untuk mengakui Donetsk dan Luhansk. Setelah lolos, resolusi akan terlebih dahulu dikirim ke Kementerian Luar Negeri Rusia untuk konsultasi.
Pengakuan tersebut akan menjadi dasar bagi pemberian jaminan keamanan dan perlindungan dari Rusia kepada masyarakat di sana dari bahaya eksternal.
Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada tahun 2014, dan tidak pernah mendapat pengakuan internasional.
Selama beberapa waktu terakhir, ketegangan antara Rusia dan Ukraina meningkat. Moskow baru-baru ini mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina, memicu kekhawatiran bahwa Kremlin dapat merencanakan serangan militer terhadap Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: