Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ukraina Memanas, Lufthansa Menangguhkan Penerbangan ke Kiev

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 20 Februari 2022, 17:59 WIB
Ukraina Memanas, Lufthansa Menangguhkan Penerbangan ke Kiev
Maskapai penerbangan berbendera Jerman, Lufthansa/Net
rmol news logo Ketegangan yang masih terus terjadi di Ukraina berimbas pada sektor aviasi.
Pada akhir pekan ini (Minggu, 20/2), maskapai penerbengan berbendera Jerman Lufthansa memutuskan untuk menangguhkan penerbangan ke ibukota Ukraina Kiev mulai Senin (21/2).

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam sbeuah pernyataan, pihak maskapai menjelaskan bahwa selain ke Kiev, mereka juga akan menangguhkan penerbangan ke Odessa, pelabuhan utama di Laut Hitam.

"Keselamatan penumpang dan awak kami adalah prioritas utama kami setiap saat," begitu keterangan yang dirilis pihak Lufthansa.

Lufthansa masih akan mengoperasikan penerbangan pada hari Minggu (20/2) sebelum penangguhan mulai berlaku besok. Penangguhan ini diperkirakan akan diberlakukan setidaknya hingga akhir Februari mendatang. 


Pernyataan yang sama juga menyebut bahwa Lufthansa akan terus memantau situasi dengan cermat dan berhubungan erat dengan otoritas nasional dan internasional.

"Tamu yang terkena dampak akan diinformasikan dan dipesan ulang pada koneksi penerbangan alternatif," sambung pernyataan itu.

Maskapai ini biasanya mengoperasikan 74 penerbangan ke Ukraina setiap minggu di bawah bendera Lufthansa atau maskapai lain yang dimilikinya termasuk Austrian Airlines, Eurowings dan Swiss.


Hal ini menambah panjang daftar maskapai penerbangan yang menangguhkan penerbangan ke Ukraina.

Pekan lalu, maskapai penerbangan Belanda KLM mengatakan bahwa mereka menangguhkan penerbangan ke Kiev.

Sebelumnya, pada Sabtu (19/2), Kantor Luar Negeri Jerman mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina sesegera mungkin.

"Jika ada serangan Rusia di Ukraina, pilihan untuk membantu warga negara Jerman sangat terbatas," begitu kutipan dari pernyataan tersebut, seperti dikabarkan BBC. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA