Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mantan Pejabat AS: Sekutu Donald Trump Ikut Mengipasi Rusia untuk Menyerang Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 21 Februari 2022, 11:35 WIB
Mantan Pejabat AS: Sekutu Donald Trump Ikut Mengipasi Rusia untuk Menyerang Ukraina
Donald Trump/Net
rmol news logo Di tengah ketegangan wilayah Eropa timur, muncul sebuah klaim bahwa sekutu mantan Presiden Donald Trump ikut "mengipasi api" dan mendorong Rusia untuk menyerang Ukraina.

Klaim tersebut disampaikan pensiunan Letnan Kolonel Alexander Vindman pada Minggu (20/2) di akun Twitternya.

"Orang-orang ini dan sebagian besar kepemimpinan GOP (Partai Republik) akan berlumuran darah. Mereka mengipasi api, mendorong Putin untuk menyerang Ukraina," cuit Vindman, seperti dikutip dari AP, Senin (21/2).

"Putin dan rezimnya melihat peluang karena orang-orang bodoh seperti itu menganggap AS lemah, terpecah, dan terganggu," ujarnya.

Pernyataan bahwa Vindman bahwa GOP menciptakan iklim yang memecah belah di sekitar konflik Rusia-Ukraina muncul ketika beberapa anggota Partai Republik lainnya baru- baru ini mengeluh bahwa Presiden Joe Biden terlalu "lemah" dengan Rusia atau terlalu fokus pada masalah ini.

Analis telah mencatat bahwa pesan campuran seperti itu di dalam GOP telah membebani upaya Biden untuk memberi sinyal front persatuan melawan agresi Rusia.

Kandidat Senat dari Partai Republik JD Vance, seorang pendukung Trump yang mencalonkan diri untuk menjabat di Ohio, mengatakan pada hari Jumat bahwa dia "tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi di Ukraina dengan satu atau lain cara" dan bahwa dia "muak" dengan keterlibatan Biden.

Di tempat lain, para pemimpin konservatif seperti pembawa acara Fox News Tucker Carlson dan komentator politik Candace Owens menuduh Biden memicu ketegangan yang tidak perlu di kawasan itu, dan bahkan menyarankan agar AS berpihak pada Putin.

Bulan lalu, Perwakilan Demokrat Tom Malinowski mengatakan bahwa kantornya dibanjiri telepon dari pemirsa Carlson yang mengatakan kepadanya bahwa AS harus mendukung posisi "masuk akal" Rusia.

Sementara itu, Owens menyarankan minggu ini bahwa masalah kebijakan luar negeri terbesar AS adalah protes mandat anti Covid-19 yang terjadi di Kanada, daripada kekhawatiran bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan segera terjadi.

"Berhenti berbicara tentang Rusia. Kirim pasukan Amerika ke Kanada untuk menghadapi pemerintahan tirani Justin Trudeau Castro," cuit Owens pada Jumat.

Pernyataan Vindman tentang pesan GOP juga datang setelah Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa dia "yakin" Putin telah membuat keputusan untuk memicu perang di wilayah tersebut, dan bahwa pasukan Rusia dapat menyerang negara itu dalam beberapa hari mendatang.

AS telah mencoba beberapa negosiasi diplomatik dengan Putin untuk menghindari konflik yang memburuk, tetapi pembicaraan seperti itu tampaknya tidak meredakan ketegangan.

Vindman sebelumnya menjabat di bawah pemerintahan Trump dan memberikan kesaksian kunci mengenai keterlibatan mantan presiden dengan Ukraina selama proses pemakzulan DPR pada tahun 2019.

Awal bulan ini, Vindman mengajukan gugatan terhadap Donald Trump Jr., penasihat Trump Rudy Giuliani dan mantan pejabat Gedung Putih lainnya, menuduh mereka melakukan "intimidasi dan pembalasan yang melanggar hukum" setelah dia memberikan kesaksiannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA