Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Atlet Taiwan Ini Kebanjiran Kritik Usai Mengenakan Seragam Tim Nasional China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 21 Februari 2022, 23:48 WIB
Atlet Taiwan Ini Kebanjiran Kritik Usai Mengenakan Seragam Tim Nasional China
Atlet Huang Yu-ting dari Taiwan/Net
rmol news logo Seorang atlet speed skater Taiwan menjadi sorotan di tanah airnya setelah dia terlihat mengenakan setelan tim nasional China dalam sebuah video yang diunggah online.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Atlet bernama Huang Yu-ting yang berusia 33 tahun itu merupakan salah satu di antara empat atlet Taiwan yang bersaing di Olimpiade Musim Dingin Beijing selama dua minggu terakhir.

Selama partisipasinya itu, dia kerap membuat pemerintah Taiwan geram. Pasalnya, selain mengunggah video online dirinya mengenakan setelan tim nasional China, dia juga membuat pernyataan publik dalam sebuah wawancara dengan media China dan mengatakan bahwa dia merasa berada "di rumah".

Sadar akan banyaknya kritik yang datang, Huang membela diri di halaman Facebook-nya.

"Biarkan olahraga menjadi olahraga. Dalam olahraga, kita tidak membedakan kebangsaan," tulisnya.

"Kami semua berteman baik secara pribadi," sambung Huang.

Dia juga telah menghapus video dirinya mengenakan seragam tim nasional China. Huang menjelaskan bahwa pada saat itu seorang teman China telah memberinya seragam dan dia memakainya "untuk persahabatan".

Namun baru-baru ini akun Facebook Huang itu dihapus.

Kendati demikian, kritik tidak serta merta hilang. Salah satu kritik datang dari seorang anggota parlemen dari Partai Progresif Demokratik Taiwan bernama Chiu Chih-wei pada akhir pekan kemarin. Di akun Facebook-nya dia menyebut bahwa Huang telah mengenakan "seragam musuh".

"Huang tidak peduli tentang Taiwan di mana dia lahir dan dibesarkan, dia memeluk China," tulisnya.

China dan Taiwan memang memiliki perselisihan karena Beijing menganggap pulau itu sebagai wilayahnya dan bersumpah untuk merebutnya suatu hari nanti.

Sementara itu, Taiwan kerap menolak argumen China dan menganggap sebagai negara yang merdeka dengan pemerintahan sendiri yang demokratis.

Pihak berwenang Taiwan sendiri mengatakan bahwa Huang akan bisa mendapatrkan hukuman atas ulahnya.

Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan pada Senin (21/2) bahwa penyelidikan atas perilaku Huang sedang berlangsung.

"Atlet di tim nasional ... harus menjaga martabat dan kehormatan nasional kita," jelas Su, seperti dikabarkan Channel News Asia.

Selain soal Huang, pergesekan antara China dan Taiwan juga sebenarnya telah terjadi sejak sebelum Olimpiade dilangsungkan.

Seorang juru bicara China pernah menyebut delegasi Taiwan sebagai tim "China, Taipei". Istilah ini lebih ambigu secara bahasa yang digunakan di arena internasional untuk menghindari sengketa kedaulatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA