Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tolak Tegas Pernyataan Putin yang Akui Kemerdekaan Donetsk, Ukraina: Terlihat Jelas Niat Rusia Memprovokasi Kiev

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 22 Februari 2022, 12:28 WIB
Tolak Tegas Pernyataan Putin yang Akui Kemerdekaan Donetsk, Ukraina: Terlihat Jelas Niat Rusia Memprovokasi Kiev
Kementerian Luar Negeri Rusia/Net
rmol news logo Keputusan Rusia untuk mengakui kemerdekaan "Republik Rakyat Luhansk" dan "Republik Rakyat Donetsk" tidak saja menyakiti Ukraina tetapi juga semakin mengobarkan ketegangan yang sudah tinggi di Ukraina timur.

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengutuk keputusan Rusia dan mengingatkan bahwa langkah Moskow itu akan memiliki implikasi hukum.

"Dengan tindakan ini pihak Rusia secara terang-terangan menentang norma-norma dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional, Piagam PBB, melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina dalam batas-batas yang diakui secara internasional," isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Ukraina yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/2).

Keputusan itu juga berarti menunjukkan pihak Rusia menarik diri dari Perjanjian Minsk, hal yang selama ini diklaim sebaliknya oleh Kremlin.

Ini jelas tersirat niat Rusia dan tujuannya untuk memprovokasi Ukraina.

"Kami mempertimbangkan semua risiko dan tidak menyerah pada provokasi karena kami tetap berkomitmen untuk penyelesaian politik-diplomatik konflik bersenjata Rusia-Ukraina," ujar Kementerian.

Menghadapi segala kemungkinan, dinas diplomatik Ukraina saat ini menggunakan seluruh persenjataan instrumen diplomasi untuk mencegah meluasnya konflik bersenjata, atas instruksi Presiden Volodymyr Zelensky.

Kementerian menekankan bahwa sejauh ini Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba terus berkomunikasi dengan rekan-rekannya untuk mengoordinasikan upaya diplomatik dan akan berusaha melakukan pertemuan dengan badan-badan internasional dan KTT.

"Menteri juga akan menyerukan  bantuan untuk pertahanan serta memastikan penerapan sanksi keras terhadap Federasi Rusia," jelas Kementerian.

Keputusan dan langkah Federasi Rusia selanjutnya sangat bergantung pada reaksi global terhadap perkembangan saat ini.

"Oleh karena itu kami mendesak penerapan sanksi keras terhadap Rusia untuk mengirim sinyal yang jelas tentang tidak dapat diterimanya eskalasi lebih lanjut," kata Kementerian, menambahkan bahwa waktunya telah tiba untuk bertindak, menghentikan agresi Rusia, dan memulihkan perdamaian dan stabilitas di Eropa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA