Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pidato Raja Maroko pada KTT UE-UA: Migrasi Jangan Hanya Dilihat sebagai Tantangan tetapi Juga Peluang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 22 Februari 2022, 15:56 WIB
Pidato Raja Maroko pada KTT UE-UA: Migrasi Jangan Hanya Dilihat sebagai Tantangan tetapi Juga Peluang
Raja Mohammed VI/Net
rmol news logo Maroko mengharapkan pendekatan kemitraan antara Uni Eropa dengan Uni Afrika bisa sejalan dan selaras, terutama di masa pasca-Covid ini.

Dalam pidatonya pada pertemuan KTT Uni Eropa-Uni Afrika (EU-AU) yang berlangsung baru-baru ini, Raja Mohammed VI kembali mengingatkan lagi tujuan berwawasan ke depan dan prioritasnya, terutama yang membutuhkan upaya konvergensi antara benua Afrika dan Eropa.
 
“Pendidikan, budaya, pelatihan kejuruan, mobilitas dan migrasi. Ini adalah prioritas tindakan kami di Maroko, di Afrika, dan dalam kerangka kemitraan kami dengan Uni Eropa”, kata Raja dalam pesan yang dbacakan oleh Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita, seperti dikutip dari MAP News, Selasa (22/2).  

Maroko meminta negara-negara Eropa dan Afrika untuk mengadopsi "tindakan bersama" untuk memenuhi tantangan yang terkait dengan sektor-sektor ini yang hampir semuanya terdampak pandemi.

Menjamin pendidikan, mempercepat pelatihan dan kemampuan kerja para pemuda, mempromosikan budaya, memerintahkan migrasi dan mobilitas, merupakan tantangan kemitraan antara Uni Afrika (AU) dan Uni Eropa (UE), menurut Raja.

Ia menggarisbawahi bahwa dalam konteks ini, para pemudalah yang harus menyatukan disiplin-disiplin ini. Sebab menurutnya, kaum muda adalah sumber daya manusia.

"Selama pandemi banyak sektor-sektor kunci yang terdampak. Untuk itu perlu mengambil tindakan bersama," katanya.

Sebanyak 94 persen siswa di seluruh dunia menghadapi penutupan sekolah, terutama pada puncak pandemi. Kelangsungan pendidikan pun akhirnya bertransformasi dengan cara digital. Di Afrika, dunia digital adalah yang sangat diperlukan mengingat 50 persen penduduknya diisi oleh kaum muda berusia di bawah 20 tahun.

Selain pendidikan, bidang budaya juga menjadi sorotan karena sektor ini juga ikut terdampak pandemi.

Sektor budaya perlu mendapat prioritas karena dengan budaya maka tercipta sinergi antara Afrika, Eropa dan Afrika.

Masalah migrasi juga menjadi perhatian khusus Raja. Yang menarik, menurut Raja, dalam hal mobilitas migran tidak merugikan secara ekonomi.

"Pandemi menunjukkan bahwa dalam hal mobilitas, migran tidak merusak perekonomian. Mereka bahkan memiliki dampak positif, untuk negara tuan rumah – di mana mereka sering menjadi pekerja esensial, dan untuk negara asal mereka. Oleh karena itu, kita harus memahami masalah migrasi. Bukan hanya menjadi tantangan tetapi bisa membuka peluang," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA