Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Desak Rusia Akhiri Operasi Militer, Macron Ingatkan Putin tentang Sanksi Berat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 25 Februari 2022, 07:24 WIB
Desak Rusia Akhiri Operasi Militer, Macron Ingatkan Putin tentang Sanksi Berat
Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net
rmol news logo Invasi Rusia ke sejumlah wilayah Ukraina mendapat respon cepat dari Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ia dengan segera menghubungi Presiden Vladimir Putin pada Kamis (24/2).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Presiden Prancis dilaporkan mendesak diakhirinya operasi militer Rusia di Ukraina, sementara Moskow menggambarkan panggilan itu sebagai “pertukaran pandangan yang serius” yang diakhiri dengan kesepakatan untuk tetap berhubungan.

"Percakapan telepon yang diprakarsai oleh Prancis pada Kamis malam adalah pertukaran pendapat yang serius dan terbuka tentang situasi di Ukraina," kata Kremlin dalam siaran pers, seperti dikutip dari RT, Jumat (25/2).

Dalam percakapan tersebut, Kremlin mengatakan bahwa Putin memberi Macron penjelasan lengkap tentang alasan dan keadaan keputusan untuk melakukan operasi militer khusus, dan kedua pemimpin itu setuju untuk tetap menjalin hubungan.

Panggilan Putin-Macron tampaknya menjadi panggilan pertama antara pemimpin Rusia dan seorang kepala negara barat setelah Moskow mengumumkan akan mengirim pasukan ke Ukraina pada Kamis pagi.

Menurut Istana Elysee, seperti dikutip AFP, Macron memanggil Putin atas nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, untuk menuntut penghentian segera operasi militer Rusia dan mengingatkan Kremlin bahwa Rusia sedang menghadapi sanksi besar-besaran.

Pada pertemuan pada Kamis sore, UE mengumumkan sanksi terhadap sektor keuangan, energi dan transportasi Rusia, pengenaan kontrol ekspor dan pembatasan visa, serta pembatasan terhadap sejumlah individu Rusia.

Ini mengikuti pernyataan Presiden AS Joe Biden yabg mengumumkan "sanksi kuat" terhadap Rusia, yang katanya dirancang untuk memiliki dampak melumpuhkan jangka panjang pada ekonomi Rusia. Ini tidak termasuk pemutusan Moskow dari sistem perbankan internasional SWIFT, yang menurut Biden ditentang oleh beberapa sekutu Eropa di Washington.

Presiden AS berpendapat bahwa tindakannya lebih kuat daripada larangan SWIFT.

Mengumumkan operasi militer pada Kamis pagi, Putin mengatakan tujuannya adalah untuk "demiliterisasi dan de-nazifikasi" Ukraina.

Sementara PBB, AS, dan UE menuduh Rusia melakukan agresi " tanpa alasan" terhadap Ukraina.

Militer Rusia telah mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan serangan terhadap infrastruktur militer di seluruh Ukraina, bersikeras bahwa serangan itu tidak ditujukan pada warga sipil. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA